Bambang pun meminta publik tak perlu meributkan soal tidak hadirnya Ganjar dalam acara ini.
"Jadi, enggak usah diperdebatkan lagi, understand (mengerti)?" katanya.
Tak terelakan, upaya demi upaya internal PDI-P buat Puan semakin memperjelas arah pencapresan partai berlambang bateng itu. Sebaliknya, nama Ganjar kian tersingkirkan.
"Tampaknya semakin tegas PDI-P akan mengusung Puan. PDIP cukup percaya diri, dengan mesin politik yang disiplin dan efektif, pihaknya berhitung akan mampu mengakselerasi elektabilitas Puan menuju Pilpres 2024," kata Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam kepada Kompas.com, Rabu (21/9/2022).
Umam menilai, ini momentum tepat bagi Puan buat maju ke gelanggang pilpres.
Pengalaman politik yang panjang mulai dari jabatan Ketua Fraksi PDI-P, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), hingga kini Ketua DPR RI, dinilai cukup sebagai bekal Puan melenggang ke arena pemilihan nasional.
"Jika tidak sekarang, atau jika PDI-P memberikan kesempatan pada kader lain, maka besar kemungkinan Puan akan kehilangan momentum terbaiknya," ujar Umam.
Sementara, pengamat politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno berpandangan sebaliknya. Menurut dia, cukup berisiko bagi PDI-P mengusung Puan sebagai capres lantaran elektabilitasnya tak seberapa.
Dalam survei berbagai lembaga, elektabilitas Puan hanya berada di kisaran satu persen.
"Cukup berisiko bagi PDI-P kalau memang memaksakan Puan maju di tengah elektabilitasnya yang tidak naik secara signifikan," kata Adi kepada Kompas.com, Senin (19/9/2022).
Baca juga: Ujian Politik Ganjar Pranowo yang Kian Berat
Namun demikian, Adi menganggap wajar jika sejumlah elite PDI-P mendorong pencalonan Puan. Sebab, mantan Menko PMK itu punya privilese sebagai putri Megawati.
Puan juga merupakan cucu Soekarno, sehingga dinilai dapat menjaga eksistensi PDI-P sebagai partai trah Proklamator.
Menurut Adi, waktu yang tersisa selama beberapa bulan ke depan sebelum pendaftaran capres akan dimanfaatkan PDI-P untuk mati-matian meningkatkan elektabilitas Puan.
"Kalau elektabilitas Puan naik, PDI-P pasti akan memaksakan Puan sebagai kandidat capres," ujarnya.
Sebaliknya, lanjut Adi, posisi Ganjar Pranowo akan semakin terpinggirkan oleh partainya sendiri kendati elektabilitasnya menempati urutan puncak.
Adi yakin, serangan-serangan internal PDI-P ke Ganjar masih akan berlanjut beberapa waktu ke depan karena persaingan antara Gubernur Jawa Tengah itu dengan Puan tak terhindarkan.
"Sebelum ada pengumuman resmi soal capres dari PDI-P, sepanjang itu juga saya kira Ganjar terlihat akan terus di-anaktiri-kan dianggap anak kos-kosan di partainya sendiri," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.