Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satgas: RI Masuk Fase Endemi Covid-19 asal Vaksinasi "Booster" Capai 50 Persen

Kompas.com - 19/09/2022, 21:13 WIB
Fika Nurul Ulya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Erlina Burhan optimistis Indonesia bisa menuju endemi Covid-19 dengan cepat.

Syaratnya, kata dia, mengakselerasi cakupan vaksin booster di atas 50 persen sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) dan disiplin protokol kesehatan, yakni memakai masker seperti yang dianjurkan.

"Saya cukup optimis (terjadi endemi) dengan syarat bahwa cakupan imunisasi booster naik meninggi di atas 50 persen dan masyarakat terbiasa memakai masker, terutama di keramaian dan ruang tertutup," kata Erlina dalam Talkshow BNPB secara daring, Senin (19/9/2022).

Baca juga: Capaian Vaksinasi Booster Rendah, Satgas Covid-19 IDI Khawatir Angka Kematian Meninggi

Erlina mengungkapkan, sejauh Ini Indonesia belum memasuki fase endemi lantaran terdapat beberapa indikator yang belum tercapai.

Untuk menuju endemi, laju penularan kasus harian harus kurang dari 5 persen, angka kasus aktif kurang dari 5 persen, tingkat kematian (fatality rate) sekitar 2 persen, dan tingkat keterisian tempat tidur (bed occupancy ratio/BOR) kurang dari 5 persen.

Adapun Indonesia, kata Erlina, angka kasus positif masih di kisaran 5,8 persen dan tingkat kematian masih sekitar 2,7 persen.

Satu-satunya indikator yang sudah terpenuhi adalah tingkat keterisian tempat tidur di bawah 5 persen.

"Jadi sudah ada salah satu syarat yang terpenuhi. Jadi ini kalau bisa kita penuhi positivity rate-nya rendah, laju transmisi kurang dari 1 persen, BOR kurang dari 5 persen. Ini diamati dalam waktu 6 bulan, kemudian suatu negara bisa mengatakan kita sudah memasuki fase endemi," ujar Erlina.

Baca juga: Cara Menuju Endemi Covid-19: Protokol Kesehatan Perlu Ketat Diterapkan

Sementara itu, Peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Budiman Bela SpMK (K) menuturkan, fase endemi juga bisa tercapai bila pemeriksaan (testing) Covid-19 ditingkatkan.

Apalagi, kata dia, masyarakat saat ini makin lengah dan tidak berusaha memeriksakan diri ke rumah sakit bila menghadapi gejala Covid-19. Hal ini menimbulkan penularan yang berisiko, utamanya untuk kelompok rentan dan lansia.

"Saya masih punya kekhawatiran dari segi testing karena masyarakat mulai lengah dan kemudian tidak memeriksakan dirinya. Meninggal di rumah, tidak diketahui akibat infeksi Covid-19. Masyarakat perlu terus-menerus kita ingatkan," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com