JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengundang Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Papua, Pendeta Lipiyus Biniluk ke Istana Kepresidenan pada Senin (19/9/2022).
Menurut Lipiyus, dalam pembicaraan tersebut tidak membahas persoalan Papua.
"Iya (diundang Presiden). Kami juga ada urusan pribadi. Urusan pribadi yang paling penting. Saya tidak mau ngomong tapi itu luar biasa. Untuk bangsa ini," ujar Lipiyus setelah pertemuan.
"Itu memang luar biasa. Dan dari kami ambil sikap untuk bangsa ini. Bukan Papua. Papua kecil," lanjutnya.
Baca juga: PPATK Temukan Dugaan Transaksi Setoran Tunai Lukas Enembe ke Kasino Judi Rp 560 Miliar
Saat ditanya lebih lanjut apakah ada tawaran dari Presiden Jokowi untuk menempati posisi Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Lipiyus pun membantahnya.
Dia menegaskan tidak akan memegang jabatan apapun.
"Saya minta maaf, saya tidak akan pernah jadi apapun. Saya seperti ini tetapi memberikan masukan kepada pemimpin negara itu kewajiban sebagai pendeta. Ya sudah itu aja," kata dia.
Baca juga: Mahfud MD Bongkar Dugaan Lukas Enembe Punya Manajer Pencucian Uang
Meski demikian, Lipiyus tetap enggan menyampaikan pertimbangan apa yang dimaksud.
Adapun kegiatan pertemuan dengan Pendeta Lipiyus Biniluk ini dilakukan Jokowi setelah menggelar rapat terbatas yang membahas kedelai, cabai, dan bawang merah di Istana Kepresidenan pada Senin.
Usai menerima Lipiyus, kepala negara menerima kehadiran sejumlah menteri. Antara lain Menkominfo Johnny G Plate, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Menteri BUMN Erick Thohir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.