Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Narasi "Perbaikan dan Perubahan" Dinilai Jadi Kode Demokrat Bakal Usung Anies-AHY

Kompas.com - 16/09/2022, 21:08 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Narasi Partai Demokrat bakal mengusung figur calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) yang merepresentasikan perbaikan dan perubahan dinilai menjadi kode untuk menduetkan Anies Baswedan dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

Direktur Eksekutif Institute for Democracy and Strategic Affairs (Indostrategic) Ahmad Khoirul Umam menyebutkan, tak ada figur lain yang mewakili semangat itu selain keduanya.

“Sebab narasi perubahan dan perbaikan hanya bisa direpresentasikan oleh kekuatan politik yang berbeda dengan rezim kekuasaan saat ini,” tutur Umam pada Kompas.com, Jumat (16/9/2022).

Baca juga: Jubir Demokrat: Kader Ingin Usung AHY Jadi Capres atau Cawapres di Pilpres 2024

Ia pun menjelaskan sejumlah alasan lain yang memungkinkan Anies dan AHY dipasangkan.

Pertama, keduanya punya elektabilitas yang mumpuni berdasarkan jajak pendapat sejumlah lembaga survei.

Kedua, Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat telah mendukung AHY yang menjabat sebagai Ketua Umum Demokrat untuk terjun dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Di sisi lain, Anies menjadi salah satu kandidat capres yang bakal diusung oleh Partai Nasdem.

Kedua parpol itu, menurut Umam, tengah menjajaki pembentukan koalisi yang juga melibatkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

“Artinya pasangan Anies-AHY bisa memiliki bakal mesin politik yang prima dan kompetitif dalam pertarungan Pilpres 2024,” ucap dia.

Baca juga: Ditanya soal Pencapresan dan Koalisi Demokrat, Syarief Hasan: Tidak Lama Lagi

Umam pun menyampaikan, jika terwujud, duet ini juga akan didorong oleh tiga tokoh politik senior yang mumpuni.

“Yakni Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku ayah biologis dan ideologis AHY, Jusuf Kalla sebagai mentor politik Anies, dan Surya Paloh sebagai king maker,” ujar dia.

Alasan terakhir, Partai Demokrat dinilai bakal condong mengusung Anies karena sama-sama memiliki pandangan yang berbeda dengan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

“Sudah jamak diketahui Anies merupakan tokoh yang dianggap berbeda dari arus besar kekuasaan Istana saat ini,” ujar Umam.

“Karena itu pasangan Anies-AHY berpeluang menjadi simbol perlawanan terhadap arus besar kekuasaan, dengan mengusung narasi perubahan dan perbaikan,” kata dia.

Baca juga: Benny K Harman: Saya Dengar Ada Genderuwo, Invisible Hand yang Jegal Anies Jadi Capres

Sementara itu, anggota Majelis Tinggi Partai (MTP) Demokrat Syarief Hasan menyampaikan, terbuka kemungkinan bagi Demokrat mengusung Anies dalam Pilpres 2024.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Ketua Panja Sebut RUU Kementerian Negara Mudahkan Presiden Susun Kabinet

Nasional
Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta 'Reimburse' Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Profil Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta "Reimburse" Biaya Renovasi Kamar, Mobil sampai Ultah Anak ke Kementan

Nasional
KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

KPK Akan Undang Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta untuk Klarifikasi LHKPN

Nasional
Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Dian Andriani Ratna Dewi Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen di TNI AD

Nasional
Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Indonesia Kutuk Perusakan Bantuan untuk Palestina oleh Warga Sipil Israel

Nasional
Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Tanggapi Polemik RUU Penyiaran, Gus Imin: Mosok Jurnalisme Hanya Boleh Kutip Omongan Jubir

Nasional
KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

KPK Sita Rumah Mewah SYL Seharga Rp 4,5 M di Makassar

Nasional
Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Sedih Wakil Tersandung Kasus Etik, Ketua KPK: Bukannya Tunjukkan Kerja Pemberantasan Korupsi

Nasional
Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Profil Indira Chunda Thita Syahrul, Anak SYL yang Biaya Kecantikan sampai Mobilnya Disebut Ditanggung Kementan

Nasional
Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Cak Imin: Larang Investigasi dalam RUU Penyiaran Kebiri Kapasitas Premium Pers

Nasional
Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Mantan Pegawai Jadi Tersangka, Bea Cukai Dukung Penyelesaian Kasus Impor Gula Ilegal

Nasional
Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Temui Jokowi, GP Ansor Beri Undangan Pelantikan Pengurus dan Bahas Isu Kepemudaan

Nasional
Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Grace Natalie dan Juri Ardiantoro Akan Jalankan Tugas Khusus dari Jokowi

Nasional
Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Jadi Saksi Karen Agustiawan, Jusuf Kalla Tiba di Pengadilan Tipikor

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Sita 66 Rekening, 187 Tanah, 16 Mobil, dan 1 SPBU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com