Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Serukan Kesetaraan Dunia Tanpa Sekat Perbedaan di Jeju Forum

Kompas.com - 14/09/2022, 20:17 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JEJU, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri berharap negara-negara di dunia duduk bersama menyelesaikan persoalan, tanpa adanya sekat perbedaan.

Hal itu disampaikan Megawati dalam pidatonya di pembukaan Jeju Forum for Peace and Prosperity di Jeju, Korea Selatan, Rabu (14/9/2022) malam.

"Kita di sini bisa duduk bersama dan setara. Kesetaraan inilah yang memungkinkan seluruh ide atau gagasan yang ingin disampaikan akan tidak dengan sekat-sekat, tanpa basa basi atau sebuah sekat sekat perbedaan," kata Megawati di Jeju International Convention Centre, Rabu.

Sebagai informasi, Jeju Forum 2022 diselenggarakan mulai Rabu ini hingga Jumat (16/9/2022).

Megawati dijadwalkan menjadi pembicara kunci pada acara tersebut, Kamis (15/9/2022).

Baca juga: Megawati Harap Modernisasi Tak Hambat Pemeliharaan Lingkungan

Megawati mengatakan, Jeju Forum sudah dilakukan sebanyak 17 kali.

Oleh karenanya, ia berharap penyelenggaraan Jeju Forum terus dilakukan demi terwujudnya perdamaian dunia.

"Jeju Forum ini yang tadi saya diberitahu sudah 17 kali, semakin memiliki makna penting bagi perdamaian dan kesejahteraan dunia. Inilah energi positif yang akan kita bangun bersama," ungkapnya.

Presiden ke-5 RI itu menambahkan, Jeju Forum kali ini dihadiri oleh Sekretaris Jenderal PBB ke-8 Ban Ki-Moon.

Megawati berharap, kehadiran Ban Ki-Moon mampu memberikan pencerahan bagi terwujudnya perdamaian dunia.

Baca juga: Megawati Puji Jeju karena Tanahnya Subur, tapi Sedih Tak Bisa Bawa Pulang Azalea

"Dengan pengalaman beliau yang sangat luas, dapat memberikan pencerahan kepada kita bagaimana resolusi konflik dalam sistem internasional melalui campur tangan PBB," katanya.

"Dan hal-hal fundamental apa yang perlu dilakukan agar PBB semakin powerful di dalam fungsinya menjaga ketertiban dunia," ujarnya lagi.

Kemudian, Megawati mengingatkan pentingnya perdamaian dunia terwujud bukan tanpa alasan.

Pasalnya, menurut Megawati, masih banyak bangsa-bangsa dunia yang memerlukan pertolongan.

"Oleh sebab itu saya mengusulkan agar Forum Perdamaian ini terus selalu diadakan. Serta agar segala yang telah dihasilkan oleh Forum ini dari awal dahulu, dimasukkan ke dalam agenda Forum-forum berikutnya dan di dalam forum-forum internasional yang dijalankan di dunia ini," kata Megawati.

Baca juga: Bawa Misi Perdamaian Dunia, Megawati Akan Bagikan Semangat Pancasila di Jeju Korsel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com