Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamendagri Minta Pemprov Umumkan Data Inflasi Setiap Bulan

Kompas.com - 14/09/2022, 13:23 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo meminta pemerintah provinsi (pemprov) mengumumkan data inflasi daerah setiap bulan.

Dengan demikian, para bupati dan wali kota lebih fokus dalam mengendalikan inflasi di daerah masing-masing.

"Pemprov agar mengumumkan persentasi inflasi di kabupaten dan kota setiap bulan. Langkah tersebut dilakukan agar bupati dan wali kota bekerja mengendalikan laju inflasi di daerah masing-masing," ujar Wempi saat memberi arahan pada rapat koordinasi pusat dan daerah dalam pengendalian inflasi yang dipantau lewat YouTube Bank Indonesia, Rabu (14/9/2022).

Baca juga: Wamendagri: Masyarakat Tenang, Inflasi Masih Aman Terkendali

"Dengan diumumkan persentase kabupaten dan kota maka kita dapat mencermati daerah mana yang inflasinya terkendali," lanjutnya.

Selain itu, Wempi juga meminta kepala daerah dan pejabat di daerah perlu berhati-hati dan cermat dalam melakukan komunikasi kepada publik mengenai inflasi.

Dia mengatakan, kepala daerah harus memastikan agar masyarakat tidak panik dalam menyikapi dampak inflasi di derah.

"Agar hati-hati dalam mengendalikan inflasi, tetapi tidak lantas membuat masyarakat panik. Masyarakat diminta untuk tetap tenang karena inflasi masih relatif aman terkendali," tuturnya.

Lebih lanjut Wempi mengatakan, kinerja tim pengendali inflasi daerah (TPID) harus ditingkatkan.

TPID diminta merespons perkembangan inflasi secara cepat dari waktu ke waktu.

Selain berbagai langkah di atas, Wempi juga berpesan agar pemerintah daerah mengintegrasikan jaring pengaman sosial untuk meminimalisasi dampak inflasi.

"Baik dari belanja tak terduga, anggaran bansos, anggaran desa dan realokasi dau maupun bansos dari pemerintah pusat," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo mengungkapkan data 10 kabupaten/kota dengan besaran inflasi tinggi.

Baca juga: Pakar ITB: Kenaikan Tarif Ojol Sejalan dengan Pengendalian Inflasi

Presiden meminta agar kondisi tersebut dicermati dan meminta pemerintah daerah (pemda) setempat segera melakukan intervensi di lapangan.

"Ini kabupaten dan kota yang inflasinya tertinggi, tolong dilihat dan agar segera dilakukan intervensi di lapangan," ujar Jokowi saat memberikan pengantar pada rapat pengendalian inflasi bersama para kepala daerah di Istana Negara, Senin (12/9/2022).

Presiden lantas menyebutkan ada 10 kabupaten/kota, yakni Luwuk (7,8 persen), Jambi (7,8 persen), Kotabaru (7,5 persen), Sampit (7,5 persen), Tanjung Selor (7,4 persen), Jayapura (7,4 persen), Sintang (7,4 persen), Bungo (7,2 persen), Padang (7,1 persen) dan Sibolga (6,9 persen).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com