Mempublikasikan di media cetak dan elektronik, menyebarkan melalui aplikasi jejaring sosial dan menyertakan informasi pendaftaran dalam setiap tahapan rekrutmen.
Sosialisasi yang massif menjadi kunci bagi banyaknya pendaftar sekaligus semakin meningkatkan terpilihnya penyelenggara yang berkualitas.
Jalan terakhir adalah pelibatan stakeholders kepemiluan. KPU dan Bawaslu menjalin komunikasi intensif dengan lembaga, organisasi dan komunitas yang fokus dalam meningkatkan kapasitas sumber daya manusia untuk mempersiapkan aktor kepemiluan mendatang.
Program capacity building, pelatihan, kursus dan bimbingan belajar telah menghasilkan orang-orang yang siap untuk menjadi penyelenggara pemilu.
Tidak dapat dipungkiri, proses menambah pengetahuan kepemiluan kadangkala ditujukan untuk mempersiapkan seleksi.
Justru inilah kesempatan bagi calon penyelenggara ad hoc untuk meningkatkan kapasitasnya sebelum bertanggungjawab melaksanakan tahapan pemilu.
Semakin sering mengikuti bimbingan belajar, maka semakin meringankan beban KPU dan Bawaslu.
Konsolidasi antara KPU, Bawaslu dan lembaga/komunitas yang melaksanakan peningkatan kapasitas menjadi solusi bagi kebutuhan penyelenggara ad hoc yang wajib langsung dapat bekerja dengan pengetahuan dan ketrampilan yang memadai.
Hal penting lain dalam pelibatan adalah masukan masyarakat. Seluruh elemen dibuka kesempatan seluas-luasnya memberikan tanggapan terkait syarat, integritas, dan kecakapan terhadap nama-nama yang telah diumumkan sesuai dengan tahapannya.
Tanggapan tersebut bisa dilakukan dengan beragam jalur, baik yang langsung maupun menggunakan media elektronik.
Panitia pendaftaran wajib melakukan pemeriksaan atas tanggapan dan masukan masyarakat dengan mengumpulkan keterangan atau bukti lainnya serta melakukan klarifikasi kepada calon yang bersangkutan. Hasil klarifikasi menjadi pertimbangan kuat dalam menetapkan hasil seleksi.
Itulah tiga jalan utama untuk mewujudkan keadaan penyelenggara pemilu ad hoc yang memiliki integritas.
Yaitu menguasai materi pemilu dan pengetahuan muatan lokal, memiliki komitmen dan motivasi yang kuat, mampu memimpin organisasi dan bekerja dalam tim serta responsif atas laporan masyarakat pemilih.
Pada akhirnya, proses seleksi penyelenggara pemilu ad hoc penting menjadi perhatian kita bersama. Pengetahuan dan ketrampilan yang lengkap menjadi dasar untuk menjalankan pemilu yang berkeadilan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.