JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Andika Perkasa tidak tampak dalam kegiatan pengukuhan 2.974 anggota Komponen Cadangan (Komcad) di Pusat Pendidikan dan Latihan Pasukan Khusus (Pusdiklatpassus) Batujajar, Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (8/9/2022).
Padahal, tiga kepala staf TNI hadir semuanya.
Mereka adalah, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman, Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono, dan Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo.
Kendati demikian, Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengatakan, dia sudah menjalin kontak melalui pesan singkat (SMS) dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa perihal alasan ketidakhadirannya dalam kegiatan tersebut.
Baca juga: Friksi Andika-Dudung Jangan sampai Picu Instabilitas Politik
"Beliau ada kesibukan kan mau ke luar negeri, saya belum sempat. Tapi saya sudah SMS-an, enggak ada masalah, enggak ada yang dipermasalahkan," kata Dudung sebelumnya di Mabes TNI Angkatan Darat, Jakarta, Rabu (7/9/2022).
Menurutnya, dia juga belum sempat bertemu langsung dengan Andika karena terhalang kesibukan. Meski begitu, Dudung menyatakan, dia tidak memiliki masalah serius dengan Andika.
Lebih lanjut Dudung mengatakan, perbedaan pendapat atau sikap di kalangan TNI adalah hal biasa. Namun, dia meyakinkan hal itu tidak memengaruhi TNI.
"TNI solid. Kalau ada perbedaan itu biasa, kalau ada perbedaan itu biasa," ucap Dudung.
"Dalam satu organisasi mungkin saya dengan Wakasad juga ada perbedaan, saya dengan staf saya ada perbedaan, Kasdam dengan Pangdam ada perbedaan, pejabat lama dengan pejabat baru ada perbedaan kebijakan itu biasa, jangan dibesar-besarkan," ucap Dudung.
Dudung menyampaikan alasan ketidakhadirannya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pada Senin (5/9/2022).
Menurut Dudung, ketidakhadirannya dalam rapat itu karena menjalankan perintah Andika untuk memeriksa kesiapan pasukan, yakni Batalion 143 yang akan berangkat ke daerah operasi di Papua.
"Saya sebagai pimpinan Angkatan Darat saya cek kesiapannya. Karena nanti Akan digunakan oleh Panglima TNI di Papua. Kita menyiapkan, kita membina, kita melatih sejauh mana kesiapan itu, nanti akan dipakai oleh Panglima karena Panglima sebagai pengguna," kata Dudung.
"Karena beberapa kali ditunda, saya cek dulu kesiapannya, latihannya bagaimana, kesiapan materiilnya bagaimana, itu lebih penting menurut saya," sambung Dudung.
Baca juga: KSAD Jenderal Dudung: Saya dengan Panglima TNI Masih Baik-baik Saja
Isu keretakan hubungan antara Andika dan Dudung diungkap oleh anggota Komisi I DPR fraksi PDI Perjuangan Effendi Simbolon.
Dalam RDP itu dihadiri Andika, KSAL Laksamana Yudo Margono dan KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo.