Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi dan Presiden Filipina Tanam Pohon Kayu Ulin di Istana Bogor

Kompas.com - 05/09/2022, 10:52 WIB
Ardito Ramadhan,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo dan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr menanam pohon kayu ulin di Istana Kepresidenan Bogor di sela-sela kunjungan Ferdinand ke Indonesia, Senin (5/9/2022).

Kedua kepala negara menanam pohon setelah sempat berbincang singkat di beranda Istana Bogor bersama ibu negara kedua negara, Iriana Jokowi dan Louise Marcos.

Baca juga: Jokowi Terima Kunjungan Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr di Istana Bogor

Saat tiba di lokasi penanaman, Jokowi mempersilakan Marcos Jr untuk menaburkan tanah terlebih dahulu menggunakan sekop.

Kemudian, Jokowi bersama Iriana dan Louise juga menaburkan tanah ke lubang tempat pohon tertanam. Mereka juga mengguyurkan air ke lubang tersebut.

Selanjutnya, para pemimpin dan ibu negara membersihkan tangan dengan membasuh air. Jokowi terlihat menuangkan air untuk Iriana dan Louise Marcos mencuci tangan.

Penanaman pohon merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan saat presiden menerima kunjungan tamu dari negara lain.

Baca juga: Menlu AS Akan Bertemu Marcos Jr, Ingin Perkuat Aliansi dengan Filipina

Setelah prosesi penanaman pohon selesai, para pemimpin dan ibu negara berjalan menuju Istana Bogor untuk melaksanakan pertemuan tatap muka.

Adapun Marcos Jr dan rombongan tiba di Indonesia pada Minggu (4/9/2022) malam.

Sebelum bertemu Jokowi, Marcos Jr telah mengunjungi TMP Kalibata untuk melakukan upacara peletakan karangan bunga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com