JAKARTA, KOMPAS.com - Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menyatakan akan mengerahkan 2.000 kader dari berbagai daerah untuk berdemonstrasi Istana Negara imbas kenaikan harga BBM bersubsidi, besok, Senin (5/9/2022).
Ketua Umum PB PMII Abdullah Syukri sangat menyayangkan keputusan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi ini. Ia menilai kebijakan tersebut tidak memperhatikan kondisi masyarakat.
Baca juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, Buruh Bakal Demo Besar-besaran 6 September 2022
Abdullah menyatakan, PB PMII akan terus mengawal kenaikan harga BBM hingga keputusan ini dicabut.
“Kami akan serempak turun aksi ke jalan di berbagai daerah. Kami tidak segan juga akan turun aksi di depan Istana dan mengerahkan 2.000 kader dari seluruh Indonesia,” kata Abdullah dalam keterangan resmi yang Kompas.com terima, Minggu (4/9/2022).
Abdullah mengatakan, PB PMII telah berkoordinasi dengan seluruh Pengurus Koordinator Cabang dan Pengurus Cabang PMII di seluruh Indonesia untuk aksi demonstrasi ini.
Ia mengingatkan pemerintah agar semestinya mengeluarkan kebijakan berdasarkan pertimbangan yang matang dan menyeluruh. Sebab, kenaikan harga BBM akan mempengaruhi berbagai sektor kehidupan masyarakat dari tingkat atas hingga bawah.
Baca juga: Mahasiswa hingga Buruh di Sejumlah Daerah Demo Tolak Kenaikan BBM
Menurut Abdullah, pemerintah seharusnya tidak sembrono menaikkan harga BBM. Besaran upah buruh, kualitas fasilitas publik, dan fasilitas kesehatan saat ini berbanding terbalik dengan kenaikan harga BBM.
"Jika pemerintah membandingkan harga BBM di Indonesia dengan negara lain, harusnya upah buruh, fasilitas kesehatan dan fasilitas publik juga harus diperbaiki terlebih dahulu,” tutur Abdullah.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo resmi menaikkan harga BBM bersubsidi pada Sabtu (3/8/2022).
Menurutnya, keputusan tersebut merupakan langkah terakhir yang diambil pemerintah karena menghadapi situasi yang sulit.
Baca juga: Harga BBM Naik, Mahasiswa Makassar Demo dan Blokade Jalan Hingga Malam
Adapun BBM yang mengalami kenaikan antara lain, Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10.000 per liter. Kemudian, solar menjadi Rp 6.800 dari harga sebelumnya Rp 5.150 per liter.
Kemudian, Pertamax dari Rp 12.500 per liter menjadi Rp 14.500 per liter.
"Pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk melindungi rakyat dari gejolak harga minyak dunia," kata Jokowi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Sabtu.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.