Pada suatu pertempuran dengan Korps Marechausee, satuan militer bentukan kolonial Hindia Belanda, di Paya Ciem, Cut Meutia bersama para wanita lain melarikan diri ke hutan.
Pang Nanggroe sendiri melanjutkan perlawanan hingga tewas pada 26 September 1910.
Mengetahui hal tersebut, Cut Meutia bangkit dan terus melakukan perlawanan bersama sisa-sisa pasukannya, yaitu 45 orang dan 13 senjata.
Cut Meutia menyerang dan merampas pos-pos kolonial sambil bergerak menuju Gayo melintasi hutan belantara.
Perlawanan Cut Meutia berakhir pada 24 Oktober 1910, Cut Meutia bersama pasukannya ditemukan oleh pihak Belanda dari persembunyiannya di Paya Cicem.
Awalnya ia menolak untuk ditangkap sambil memegang rencong, senjata khas Aceh.
Baca juga: Uang Kertas Baru 2022, Inilah 8 Pahlawan Nasional yang Terpampang
Cut Meutia gugur ketika pasukan Belanda menembaknya di kepala dan dada.
Pada 19 Desember 2016, pemerintah Republik Indonesia mengabadikannya dalam pecahan uang kertas rupiah baru pecahan Rp 1.000. Ia juga dikukuhkan menjadi Pahlawan Nasional Indonesia.
(Penulis : Verelladevanka Adryamarthanino | Editor : Nibras Nada Nailufar)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.