Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Prabowo Wajah Lama di Pilpres, Publik Bisa Jadi Jenuh

Kompas.com - 12/08/2022, 10:25 WIB
Fitria Chusna Farisa

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut bakal mencalonkan diri kembali di Pemilu Presiden (Pilpres) 2024.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya menilai, pencalonan Prabowo untuk yang keempat kali ini bisa menjadi kelemahannya karena dia merupakan wajah lama di pilpres.

Tak menutup kemungkinan masyarakat jenuh dengan pencalonan Prabowo.

"Dari sisi branding, personal branding, beliau bukan wajah fresh. Jadi sosok yang sudah berkali-kali maju dan yang jadi lawan pertamanya adalah kejenuhan dari masyarakat," kata Yunarto kepada Kompas.com, Kamis (11/8/2022).

Baca juga: Ancang-ancang Prabowo Subianto Menuju Pintu Pilpres 2024...

Sementara, kata Yunarto, di pilpres mendatang diprediksi ada banyak wajah baru seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Boleh jadi, masyarakat lebih memilih memberikan suaranya pada sosok baru tersebut.

Namun demikian, berpengalaman di tiga kali pilpres juga bisa menjadi keunggulan bagi Prabowo. Setidaknya, Menteri Pertahanan itu punya pengalaman panjang dalam membangun komunikasi dan hubungan emosional dengan para pendukungnya

"Ini yang tidak dimiliki oleh Ganjar dan Anies," ujar Yunarto.

Selain itu, memiliki partai yang besar solid dinilai menjadi keuntungan bagi Prabowo. Kader Gerindra diyakini bakal mendukung penuh pencalonan pimpinannya itu.

Lalu, lanjut Yunarto, latar belakang sebagai orang yang pernah lama berkarier di militer juga dinilai sebagai keuntungan bagi Prabowo.

"Sebagian masyarakat masih melekat secara emosional kalau dibandingkan dengan masa Orde Baru kan ada ikatan emosional antara negara dengan latar belakang militer," ujarnya.

Baca juga: Prabowo Diyakini Menang jika Tak Bersaing dengan Ganjar dan Anies pada Pilpres 2024

Namun demikian, ada tantangan lain bagi Prabowo yakni untuk memastikan basis pemilihnya tetap memberikan suara untuk dirinya.

Pemilih Prabowo di Pilpres 2014 dan 2019 umumnya mereka yang tak menyukai sosok Jokowi.

Namun, karena memutuskan bergabung ke pemerintahan sebagai menteri Jokowi, Prabowo kini berada di area abu-abu. Oleh sebagian pemilihnya, dia dinilai sebagai pengkhianat.

"Jadi Pak Prabowo ini sekarang berada di antara dua sosok lain, Ganjar dan Anies. Yang satu jelas dikategorikan sebagai penerus Jokowi, yang satu dikategorikan sebagai simbol anti-Jokowi," ujar Yunarto.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com