Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Hary Tanoe Tunjuk TGB jadi Ketua Harian Perindo: Punya Banyak Kelebihan

Kompas.com - 06/08/2022, 20:03 WIB
Ardito Ramadhan,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Hary Tanoesoedibjo mengungkap mengungkap alasannya memilih mantan Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Muhammad Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB) sebagai ketua harian nasional Partai Perindo.

"(TGB sosok) Luar biasa, jadi itulah kenapa kami memutuskan beliau untuk menjadi ketua harian nasional DPP Partai Perindo karena beliau ini memiliki banyak kelebihan," kata Hary usai pelantikan TGB di kawasan Kebon Sirih, Sabtu (6/8/2022).

Hary pun membeberkan sejumlah kelebihan yang dimiliki TGB. Pertama, TGB adalah sosok ulama yang sudah tidak asing di mata publik.

Baca juga: Jadi Ketua Harian Perindo, TGB Ungkap Alasannya Tinggalkan Golkar

Menurut dia, TGB adalah seorang ulama nasionalis yang sangat terpandang di dalam maupun luar negeri serta banyak mendapatkan penghargaan.

"Ketokohan beliau sebagai ulama nasionalis itu suatu plus poin yang sangat luar biasa," kata Hary.

Kedua, ia menilai TGB memiliki pengalaman di bidang legislatif maupun eksekutif.

Ia menyebutkan, TGB tercatat menjadi anggota DPR pada usia 32 tahun pada 2004 sebelum berkiprah sebagai gubernur NTB pada 2008 hingga 2018.

Baca juga: Hary Tanoe Lantik TGB Jadi Ketua Harian Nasional Partai Perindo

"Jadi lengkap, partai politik itu kan tugasnya menciptakan legislatif dan ekskutif, jadi dua-dua itu beliau punya," ujar Hary.

Hary melanjutkan, ia dan TGB akan bergandengan tangan memimpin Perindo untuk mencapai target Pemilihan Umum 2024 yakni merebut 60 kursi di DPR RI maupun dua digit kursi di DPRD provinsi dan kabupaten/kota.

"Intinya kami kan harus bagi tugas, masing-masing melengkapi untuk berjuang bersama-sama menjadikan Partai Perindo partai besar sehingga bisa berjuang untuk Indonesia sesuai tujuan partai," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

RI Ajukan Penyesuaian Pembayaran Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae ke Korsel, Kemenhan Jelaskan Alasannya

Nasional
 Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Prabowo Disebut Ingin Tambah Jumlah Kementerian, Jokowi Klaim Tak Beri Masukan

Nasional
Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Menag Bertolak ke Arab Saudi Cek Persiapan Ibadah Haji untuk Jemaah Indonesia

Nasional
Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang 'Toxic', Jokowi: Benar Dong

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic", Jokowi: Benar Dong

Nasional
Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Ganjar Harap Buruknya Pilpres 2024 Tak Dikloning ke Pilkada

Nasional
Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Bea Cukai Jadi Sorotan Publik, Pengamat Intelijen: Masyarakat Harus Beri Dukungan untuk Perbaikan

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Rp 37 Miliar karena Kabulkan PK Eks Terpidana Megapungli di Pelabuhan Samarinda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com