Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Nilai Haji 2022 Berjalan Baik meski Rantai Kesulitan Tetap Ada

Kompas.com - 06/08/2022, 10:18 WIB
Ardito Ramadhan,
Ivany Atina Arbi

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai, pelaksanaan ibadah haji tahun 1443 Hijriah atau tahun 2022 masehi berjalan dengan baik.

Meski demikian, ia menyadari bahwa ada sejumlah masalah yang ditemui dalam penyelenggaraan ibadah haji tersebut.

Apalagi, ini adalah pemberangkatan haji pertama setelah vakum bertahun-tahun karena pandemi Covid-19.

"Tentu agak berbeda ya karena ini kan baru pertama setelah dua tahun, secara keseluruhan dinilai baik," kata Ma'ruf dalam keterangan pers video, Jumat (6/8/2022).

"Bahwa dalam haji itu selalu ada problem, pasti. Ngurusi ratusan ribu orang di negara orang, memindahkan dari Indonesia dengan berbagai (halangan) itu pasti. Saya nyebutnya itu rantai kesulitan. Itu selalu akan ada," ujar dia.

Baca juga: Komnas HAM: Kasus Brigadir J Semakin Terang Benderang

Meski demikian, dalam pelaksanaan haji tahun ini, masalah-masalah itu sudah jauh berkurang.

Ia mencontohkan, korban meninggal dunia karena sakit selama menjalankan ibadah haji jumlahnya berkurang.

Namun, Ma'ruf memastikan pemerintah akan terus melakukan evaluasi terkait pemberangkatan jemaah ke Tanah Suci, terutama dengan adanya krisis global yang menyebabkan kenaikan biaya haji.

"Itu harus dievaluasi pemerintah untuk persiapan tahun depan, tapi tahun ke tahun itu selalu ada perbaikan," kata dia.

Baca juga: Menanti Langkah Polri Setelah Bharada E Ditetapkan Sebagai Tersangka

Pada tahun ini, Indonesia memberangkatkan 92.668 jemaah haji reguler yang terbagi dalam 240 kloter.

Setelah beribadah selama kurang lebih 40 hari di Tanah Suci, para jemaah tersebut kini sudah mulai dipulangkan ke Tanah Air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com