JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Fadjar Prasetyo mengatakan, insiden jatuhnya pesawat T-50i Golden Eagle menjadi pengalaman berharga bagi TNI AU.
Peristiwa jatuhnya pesawat tempur latih yang dipiloti Kapten Pnb (Anumeta) Allan Syafitra Indra Wahyudi ini juga memperlihatkan akan risiko dari tugas yang diemban TNI AU.
Hal itu disampaikan Fadjar saat mengunjungi Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, Rabu (20/7/2022)
“Kehadiran saya disini untuk memberi semangat kalian semua, segera terbang dan ciptakan suasana terbang yang profesional,” ujar Fadjar, dikutip dari siaran pers, Kamis (21/7/2022).
Baca juga: TNI AU Masih Selidiki Penyebab Jatuhnya Pesawat T-50i Golden Eagle
Secara khusus, Fadjar menegaskan bahwa para penerbang adalah aset yang sangat berharga.
Perwira tinggi TNI AU bintang empat itu pun meminta kepada komandan dan senior untuk membimbing, dan secara berjenjang turut mengawasi.
“Serta bertanggung jawab dalam pelaksanaan tugas sehingga tercipta suasana profesional dan terbuka untuk pelaksanaan tugas ke depan yang lebih baik lagi,” kata Fadjar.
Ia pun berpesan kepada seluruh penerbang untuk tetap semangat dalam menjalankan tugas mulia menjaga kedaulatan wilayah udara Indonesia.
Diketahui, pesawat T-50i yang dipiloti Allan sempat hilang kontak sebelum akhirnya jatuh di Desa Nginggil, Kecamatan Kradenan, Blora, Jawa Tengah, Senin (18/7/2022) malam.
Baca juga: Pesawat TNI AU Kembali Kecelakaan, Tata Kelola Menjadi Sorotan
Pesawat dengan nomor ekor TT-5009 itu lepas landas dari Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Magetan, Jawa Timur, sekitar pukul 18.24 WIB. Pesawat take off untuk menjalani latihan malam.
Pesawat terakhir kali melakukan kontak radio pada 19.07 WIB. Setelah itu, pesawat akhirnya dilaporkan jatuh.
Allan gugur dalam peristiwa ini. Jenazah Allan kini sudah dimakamkan di Taman Bahagia, Jatisari, Bekasi, Jawa Barat, Selasa sore. Pemakaman dilaksanakan dalam sebuah upacara militer.
Baca juga: Kursi Pelontar di Pesawat T-50i Golden Eagle Ramai Ditanyakan, Ini Penjelasan TNI AU
Mabes TNI AU kemudian menaikkan pangkat Allan satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula, yakni dari Lettu Pnb menjadi Kapten Pnb Anumerta.
Allan merupakan Perwira Penerbang lulusan Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2015 dan Sekolah Penerbang TNI AU tahun 2017.
TNI AU juga telah membentuk Tim Panitia Penyelidikan Kecelakaan Pesawat Udara (PPKPU) untuk menyelidiki sebab-sebab jatuhnya pesawat terbang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.