Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Labuan Bajo Destinasi Wisata Komplet, Harus Dipakai untuk Sejahterakan Rakyat

Kompas.com - 21/07/2022, 10:57 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengatakan, Labuan Bajo merupakan destinasi wisata yang komplet sehingga harus dimanfaatkan untuk menyejahterakan masyarakat setempat.

Ia menyebutkan, Labuan Bajo memiliki kekayaan budaya, pemandangan yang cantik, serta menjadi satu-satunya habitat komodo yang tidak dimiliki oleh negara-negara lain.

"Di dunia yang enggak ada, enggak ada di tempat lain itu ada, yaitu komodo yang ada di Pulau Komodo dan Pulau Rinca, kekuatan inilah yang harus kita pakai untuk menyejahterakan rakyat kita di sini," kata Jokowi saat meresmikan perluasan Bandara Komodo, Labuan Bajo, Kamis (21/7/2022).

Baca juga: Basuki: Labuan Bajo Sekarang Bersih, Dulu Saya Semprot Sendiri Sampahnya

Jokowi juga menyampaikan bahwa pemerintah telah memembangun sejumlah infrastruktur di Labuan Bajo sehingga menurutnya tidak ada yang kurang dari Labuan Bajo sebagai destinasi wisata.

"Apa sih yang masih kurang dari Labuan Bajo? Jalan sudah diperlebar, sudah diperpanjang, kemudian pelabuhan sudah dipindah dari sini ke lokasi yang baru, kemudian tempat-tempat destinasi wisata juga sudah dipercantik," kata dia.

Jokowi pun berpesan agar infrastruktur pendukung pariwisata di Labuan Bajo terus ditingkatkan, termasuk Bandara Komodo.

Baca juga: Hotel Berbintang dan Restoran di Labuan Bajo Wajib Pakai Kopi Flores

Ia meminta agar terminal Bandara Komodo terus diperlebar demi mengakomodasi turis yang berkunjung serta memperpanjang landasan pacu bandara itu supaya pesawat-pesawat berbadan lebar bisa mendarat di sana.

"Kita harapkan dengan tambahnya turis baik dari mancanegara maupun wisatawan nusantara, Labuan Bajo menjadi semakin dikenal dan yang paling penting bisa menyejahterakan masyarakat kita," kata Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 19 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com