Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagikan Migor Sambil Kampanyekan Anak, Zulkifli Hasan Dinilai Tak Bisa Bedakan Tugas Negara dan Partai

Kompas.com - 13/07/2022, 12:37 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dinilai tak bisa membedakan tugas negara dengan tugas partai politik.

Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama, Ari Junaedi menyebut hal itu nampak dari penggunaan minyak goreng sebagai sarana Zulkifli mengkampanyekan putrinya, Futri Zulya Savitri di Bandar Lampung, Sabtu (9/7/2022).

“Alih-alih menjalankan tugas kementerian yang disematkan Jokowi untuk membereskan kisruh dan amburadulnya ketersediaan minyak goreng di pasaran,” kata Ari pada Kompas.com, Rabu (13/7/2022).

Baca juga: Pengamat Soal Zulkifli Bagikan Minyak Goreng dan Kampanye untuk Anak: Tidak Pantas

“Justru Zulkifli Hasan tidak tidak bisa membedakan mana domain tugas negara dan domain kepentingan partai politik,” jelasnya.

Dalam pandangan Ari, Zulkifli telah mencederai publik dengan tidak menunjukkan prinsip good governance.

Sebab, meski berstatus sebagai pimpinan partai politik, Zulkifli harus menyadari bahwa saat ini dirinya telah menjabat sebagai salah satu menteri Kabinet Indonesia Maju.

“Tidak bisa ditanggalkan jabatan menteri walau dia berdalih sebagai ketua umum partai saat melakukan tindakan yang mencederai kebijakan publik,” paparnya.

Ari menganggap mestinya Presiden Joko Widodo tak hanya menegur Zulkifli.

“Tapi mengganti sosok Menteri Perdagangan (dengan figur) yang lebih mumpuni,” pungkasnya.

Sebelumnya ramai diperbincangkan tindakan Zulkifli membagikan minyak goreng curah kemasan Minyakita yang digagas Kemendag untuk menekan harga minyak goreng yang melambung.

Saat pembagian itu, Zulkifli meminta masyarakat memilih Futri Zulya Savitri.

Diketahui Futri adalah pengurus Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PAN dan calon legislatif PAN daerah pemilihan (Dapil) Lampung 1.

Ketua Fraksi PAN DPR RI Saleh Partaonan Daulay menyebut minyak goreng itu dibeli secara swadaya dari distributor untuk dibagikan ke masyarakat secara gratis.

Baca juga: Zulkifli Kampanye Pilih Anaknya, Jokowi Minta Fokus Kerja hingga Peringatan soal Etika Politik

Di sisi lain Jokowi meminta semua menterinya untuk fokus bekerja menurunkan harga kebutuhan pangan.

Ia menegaskan tugas utama Menteri Perdagangan adalah menurunkan harga minyak goreng curah menjadi Rp 14.000 per liter.

“Jadi ke pasar-pasar adalah dalam rangka mengecek, saya pun mengecek minyak goreng. Utamanya ini yang kita cek itu minyak curah lho ya,” tutur Jokowi di Pasar Sukamandi, Subang, Jawa Barat, Selasa (12/7/2022).

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Aktif Sambangi Tokoh Kristiani, Ganjar Jaring Aspirasi soal Pendirian Rumah Ibadah

Aktif Sambangi Tokoh Kristiani, Ganjar Jaring Aspirasi soal Pendirian Rumah Ibadah

Nasional
Profil Mayjen Saleh Mustafa, Eks Pangdam Cenderawasih yang Jadi Pangkostrad

Profil Mayjen Saleh Mustafa, Eks Pangdam Cenderawasih yang Jadi Pangkostrad

Nasional
Prabowo dan Gibran Akan Lebih Banyak Kampanye Terpisah, TKN Ungkap Alasannya

Prabowo dan Gibran Akan Lebih Banyak Kampanye Terpisah, TKN Ungkap Alasannya

Nasional
Ganjar Curhat Pemilih Pemula Kini Tak Tertarik Visi-Misi, Malah Gimik Politik

Ganjar Curhat Pemilih Pemula Kini Tak Tertarik Visi-Misi, Malah Gimik Politik

Nasional
Genjot Investasi Perkapalan, PIS Teken MoU Kerja Sama Pembiayaan dengan K-Sure dan KEXIM

Genjot Investasi Perkapalan, PIS Teken MoU Kerja Sama Pembiayaan dengan K-Sure dan KEXIM

Nasional
Data KPU Diduga Bocor, Ganjar Minta Penegak Hukum Segera Bertindak

Data KPU Diduga Bocor, Ganjar Minta Penegak Hukum Segera Bertindak

Nasional
Hari Ini, Eks Pimpinan KPK Saut Situmorang Jadi Saksi Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Hari Ini, Eks Pimpinan KPK Saut Situmorang Jadi Saksi Kasus Dugaan Pemerasan SYL

Nasional
Kampanye Hari Ke-3, Ganjar Hadiri Dialog Santai dengan Dewan Pers dan PWI

Kampanye Hari Ke-3, Ganjar Hadiri Dialog Santai dengan Dewan Pers dan PWI

Nasional
Data Pemilih Diduga Bocor, Ganjar Minta KPU Perbaiki Sistem

Data Pemilih Diduga Bocor, Ganjar Minta KPU Perbaiki Sistem

Nasional
Menhan Sibuk Kampanye, Penambahan Anggaran Belanja Alutsista Diperkirakan Tak Efektif

Menhan Sibuk Kampanye, Penambahan Anggaran Belanja Alutsista Diperkirakan Tak Efektif

Nasional
Polri: Ada 26 Laporan ke Rocky Gerung, Beberapa di Antaranya Dicabut

Polri: Ada 26 Laporan ke Rocky Gerung, Beberapa di Antaranya Dicabut

Nasional
Gugatan Ulang Syarat Usia Cawapres Ditolak, Gerindra: Setop 'Framing' Jahat Pencalonan Gibran Cacat Hukum!

Gugatan Ulang Syarat Usia Cawapres Ditolak, Gerindra: Setop "Framing" Jahat Pencalonan Gibran Cacat Hukum!

Nasional
Usai Kunjungan ke Dubai, Presiden Jokowi Dijadwalkan Kembali ke Tanah Air Minggu Pagi

Usai Kunjungan ke Dubai, Presiden Jokowi Dijadwalkan Kembali ke Tanah Air Minggu Pagi

Nasional
Jadwal Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Digelar 5 Kali

Jadwal Debat Capres-Cawapres Pemilu 2024, Digelar 5 Kali

Nasional
Cakra Data: Prabowo-Gibran Terpopuler di Jagat Maya, tapi Sentimen Negatif Tertinggi

Cakra Data: Prabowo-Gibran Terpopuler di Jagat Maya, tapi Sentimen Negatif Tertinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com