Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaah Haji Indonesia dengan Risiko Tinggi Bakal Dikawal Selama Wukuf

Kompas.com - 07/07/2022, 05:09 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

MAKKAH, KOMPAS.com - Pusat Kesehatan Haji dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan akan melakukan pengawalan khusus bagi 30 jemaah haji risiko tinggi (risti) menjelang wukuf dan ibadah puncak haji pada Jumat (8/7/2022) mendatang.

Hal itu dilakukan untuk menekan tingkat kematian atau sakit jemaah haji tahun ini.

"Ingat formasi 30 jamaah risti harus dikawal ketat," kata Kepala Pusat Kesehatan Haji dr. Budi Sylvana, MARS, dalam keterangan pers Kementerian Kesehatan, Rabu (6/7/2022).

Pengawalan itu dilakukan dengan memastikan 30 jemaah risti dimaksud berada satu tenda dengan para tenaga kesehatan haji (TKH) kelompok terbang.

Diharapkan TKH dapat melakukan pemantauan secara rutin terhadap kepatuhan jemaah dalam mengkonsumsi obat rutin secara teratur.

Baca juga: Cuaca Panas Jelang Wukuf, Jemaah Haji Indonesia Diminta Jaga Kondisi Kulit

Selain itu, TKH juga dapat memastikan jemaah haji risti tidak melakukan aktivitas yang terlalu banyak di luar tenda.

Ketika keluar tenda jemaah harus dipastikan berbekal alat pelindung diri yang lengkap, seperti payung, kacamata hitam, dan alat semprot wajah.

Budi mengatakan, sampai saat ini belum ada informasi 30 jemaah haji yang memang masuk kelompok risti yang meninggal dunia.

Menurutnya, pemantauan ketat 30 jemaah haji risti akan memudahkan pada tenaga kesehatan kloter untuk melakukan monitoring terhadap kondisi jemaah.

Harapannya, jamaah haji akan tetap terjaga kondisinya sampai kembali ke Tanah Air nanti.

"Artinya Alhamdulillah jemaah kalau kita kontrol dan jaga kesehatannya, Insya Allah mereka akan terjaga kondisinya," ucap Budi.

Baca juga: Arab Saudi Rawat 43.000 Jemaah Haji 2022, Termasuk Lakukan Operasi Jantung

Petugas kesehatan diminta juga untuk memperketat skrining kesehatan kepada jemaah menjelang Armuzna. Hal ini untuk menentukan siapa saja jemaah yang akan melakukan safari wukuf dan badal dalam melontar jumrah.

Hal ketiga yang menjadi tugas TKH adalah jangan sampai jemaah haji kekurangan cairan di tengah suhu ekstrem.

Para TKH diminta supaya selalu mengingatkan para jemaah haji untuk minum air putih bersama dan makan kurma tiga butir buat menjaga stamina tubuh.

Hingga Rabu (6/7/2022) dilaporkan ada 22 jemaah haji dari Indonesia yang meninggal di Tanah Suci.

Kemudian jemaah haji yang sakit mencapai 120 orang. Terdiri dari 96 orang jemaah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan 24 orang dirawat di RS Arab Saudi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com