JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyampaikan rasa kehilangannya terhadap sosok almarhum Tjahjo Kumolo.
Hal itu lantaran keduanya sering berbincang bersama dan juga bertetangga di Kompleks Rumah Dinas Menteri di Widya Chandra, Jakarta Selatan.
"Saya sendiri karena sering berhubungan koordinasi PUPR dengan MenpanRB saya sangat kehilangan. Dan sebaga tetangga juga sering ngobrol dengan beliau," ujar Basuki saat mengikuti tahlilan di rumah duka.
Sebagai rekan kerja di Kabinet Indonesia Maju, Basuki mengenang Tjahjo sebagai sosok yang tidak pernah menolak perubahan.
Baca juga: Tito Karnavian: Kemendagri Sangat Berduka untuk Pak Tjahjo
Salah satunya terkait perubahan dalam struktur organisasi di KemenPUPR.
Hal itu sangat membantunya dalam memimpin kementeriannya.
"Yang saya tahu beliau tidak pernah bilang No. Iya, tapi dengan catatan begini-begini. Jadi sangat membantu sekali untuk organisasi," tutur Basuki.
"Saya kira bukan hanya untuk PUPR tapi untuk semuanya karena ini karakter beliau," katanya.
Basuki lantas mengenang saat-saat terakhir bertemu dengan almarhum Tjahjo.
Saat itu, keduanya sedang menghadiri pernikahan adik Presiden Joko Widodo di Solo pada Mei lalu.
Menurut Basuki, dia dan Tjahjo duduk satu meja dan sempat bertukar cerita.
Baca juga: Menteri PAN-RB Ad Interim Mahfud MD, Pengganti Tjahjo Kumolo Tunggu Keputusan Presiden
Basuki menyebutkan saat itu Tjahjo justru bercerita soal sakit yang diderita istrinya, Erni Guntarti.
Saat Tjahjo dirawat intensif di rumah sakit, Basuki dua kali datang menjenguk.
Dia mengungkapkan saat dijenguk kondisi Tjahjo sudah 'ditidurkan'.
"Ya sudah saya kira. Kan beliau sudah dua minggu ditidurkan," ungkapnya.