Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi ke Ukraina-Rusia, Ma'ruf Amin: Semoga Selamat dan Sukses Jalankan Misi Perdamaian

Kompas.com - 29/06/2022, 14:57 WIB
Ardito Ramadhan,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendoakan agar Presiden Joko Widodo selamat dan sukses dalam menjalankan misi perdamaian dengan melawat ke Ukraina dan Rusia.

"Kita berdoa semoga perjalanan Presiden selamat dan sukses menjalankan misi perdamaian," kata Ma'ruf dalam keterangan video, Rabu (29/6/2022).

Ma'ruf mengatakan, lawatan Jokowi ke Ukraina dan Rusia merupakan sebuah perjalanan penting dan bersejarah bagi pemerintah Indonesia.

Ia menuturkan, lawatan Jokowi ini juga menandakan prinsip Indonesia sebagai negara yang selalu menjunjung tinggi terciptanya perdamaian di dunia.

Baca juga: Jokowi Tiba di Kyiv, Akan Temui Zelenskyy hingga Kunjungi Lokasi Terdampak Perang

Mantan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menyebutkan, hal ini sesuai dengan Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang secara konsisten dilaksanakan oleh pemerintah.

"Sekali lagi semoga lawatan Presiden membawa hasil untuk terciptanya perdamaian antara kedua negara, Ukraina dan Rusia," ujar Ma'ruf.

Ia pun berharap, perdamaian kedua negara menjadi awal terciptanya pembangunan ekonomi yang stabil di masa mendatang.

Seperti diketahui, dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Eropa, Jokowi akan menyambangi Ukraina dan Rusia untuk menemui pemimpin masing-masing negara.

“Saya akan mengunjungi Ukraina dan akan bertemu dengan Presiden Zelensky. Misinya adalah mengajak Presiden Ukraina, Presiden Zelensky untuk membuka peluang dialog dalam rangka perdamaian,” kata Jokowi saat memberikan keterangan pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Minggu (26/6/2022).

Baca juga: Jokowi Melawat ke Ukraina-Rusia, Gerindra: Langkah Strategis Redam Perang

Selanjutnya, Jokowi akan menemui Presiden Rusia Vladimir Putin di Rusia setelah berdialog dengan Zelensky.

Saat bertemu Putin, Jokowi akan mengajak untuk membuka peluang dialog dalam upaya menghentikan perang.

“Dan sesegera mungkin untuk melakukan gencatan senjata dan menghentikan perang,” jelas Jokowi.

Baca juga: Jokowi dan Iriana Naik Kereta Luar Biasa yang Disiapkan Pemerintah Ukraina

Jokowi menambahkan, kunjungannya ke Ukraina dan Rusia bukan semata-mata penting bagi Indonesia saja, melainkan juga penting untuk negara-negara berkembang.

Terlebih untuk mencegah masyarakat di negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke kondisi kemiskinan ekstrem akibat dampak ekonomi yang ditimbulkan oleh perang.

“Tapi juga penting bagi negara-negara berkembang untuk mencegah rakyat negara-negara berkembang dan berpenghasilan rendah jatuh ke jurang kemiskinan ekstrem dan kelaparan,” imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Seluruh Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com