Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Isu "Reshuffle" Berembus Lagi, PAN Sebut Belum Dimintai Nama Calon Menteri oleh Jokowi

Kompas.com - 11/06/2022, 12:57 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) Ahmad Yohan mengatakan, partainya belum diminta mengirimkan nama calon menteri oleh Presiden Joko Widodo.

Ini menyusul kabar reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju yang kembali berembus beberapa waktu belakangan.

"Sampai sekarang belum (dimintai nama calon menteri), toh belum ada pengumuman. Nanti kalau pengumuman berarti sudah ada," kata Yohan dalam sebuah diskusi daring, Sabtu (11/6/2022).

Baca juga: Ditanya Soal Isu Reshuffle 15 Juni, Begini Tanggapan Jokowi

Yohan mengaku, sebagai partai pendukung pemerintah yang hingga kini belum mendapatkan satu pun kursi menteri, PAN tetap bersabar. Sebab, PAN sadar diri baru bergabung mendukung pemerintahan Jokowi setahun belakangan.

Dia pun mengeklaim, PAN mendukung pemerintah tanpa syarat. Artinya, tidak mendapat jatah kursi menteri pun tak masalah.

Namun, jika presiden memberi kepercayaan pada PAN untuk mengisi kursi menteri, partai partai matahari putih itu akan menyodorkan kader terbaiknya.

"Ada harapan kalau bisa nanti PAN ikut membantu. Kan dari dulu sudah kita bantu, tapi kan tidak harus jadi menteri," ucap Yohan.

Yohan berpendapat, siapa pun menteri yang menjabat di kabinet, seharusnya fokus untuk membantu menyukseskan program Jokowi-Ma'ruf Amin.

Menteri seharusnya tidak sibuk mengampanyekan diri sendiri dengan menggunakan uang negara untuk memajang foto di baliho hingga spanduk demi kepentingan politik pribadi.

Namun, Yohan mengaku paham bahwa penentuan kursi menteri ada di tangan presiden. Oleh karenanya, PAN menyambut baik apa pun keputusan Jokowi.

"Mau diberi, tidak diberi, terserah, yang penting kita berharap pemrintahan tinggal 2 tahun ini efektif, efisien. Jalankan tugas sehingga keluhan-keluhan masyarakat, harapan-harapan masyarakat dijalankan dengan baik oleh pemerintah," tuturnya.

Baca juga: Sinyal Reshuffle di Balik Dua Kali Murka Jokowi ke Para Menteri

Adapun kabar reshuffle Kabinet Indonesia Maju berulang kali mencuat sejak PAN bergabung dengan pemerintahan Jokowi akhir Agustus 2021. Namun, hingga kini, belum ada satu pun kader PAN yang diberi kursi menteri.

Sempat beredar kabar bahwa Jokowi akan mengumumkan reshuffle pada pertengahan Juni ini. Namun, hal itu telah dibantah presiden.

"Belum, belum (belum reshuffle)," katanya usai meresmikan masjid At Taufik di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022) sore.

Saat ditanya lebih lanjut apakah reshuffle tetap akan dilaksanakan dalam waktu dekat, Jokowi tidak menjawab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com