Kelompok sayap kiri adalah mereka penganut paham anarkisme, komunisme, sosialisme, sosialisme demokrat, progresivisme, liberalisme sosial, dan serikat buruh.
Sebelum kemerdekaan, mereka yang disebut sayap kiri adalah mereka yang mendukung kemerdekaan. Para tokoh kemerdekaan seperti Soekarno, Hatta, Tan Malaka, dan banyak lainnya melawan otoritas Belanda.
Setelah kemerdekaan, politik sayap kiri di Indonesia diisi oleh mereka yang berhaluan sosialis dan komunis seperti Partai Komunis Indonesia (PKI).
Pada 1948, mantan Perdana Menteri Amir Sjarifuddin membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR) beranggotakan partai-partai dan organisasi sayap kiri seperti PKI, Partai Sosialis, Partai Buruh Indonesia, SOBSI (Sentral Organisasi Buruh Seluruh Indonesia), dan Pesindo (Pemuda Sosialis Indonesia).
Memasuki Orde Baru setelah komunisme diberangus, orang-orang kiri digantikan oleh mereka yang cenderung melawan Soeharto. Misalnya golongan aktivis, buruh, sastrawan, seniman, intelek, dan mereka yang dianggap mengancam rezim.
Dalam perpolitikan, deklarasi Partai Rakyat Demokratik atau PRD mengembalikan wacana politik sayap kiri di Indonesia yang menghilang selama 30 tahun di bawah kekuasaan orde baru.
Baca juga: Gerakan Sayap Kanan AS Diduga Pasok Persenjataan ke Hamas
Referensi