Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Tren Kenaikan Covid-19 yang sampai Buat Luhut Khawatir

Kompas.com - 10/06/2022, 14:43 WIB
Fitria Chusna Farisa

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah beberapa bulan belakangan landai, kasus Covid-19 di Indonesia dilaporkan kembali naik.

Kenaikan ini sampai membuat Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan khawatir. Sebab, kasus harian Covid-19 tembus angka 500 kasus beberapa hari terakhir.

"Lihat angka tiga hari berturut-turut di atas 500 saya cukup khawatir," kata Luhut saat menghadiri rapat bersama Badan Anggaran DPR, Kamis (9/6/2022).

Baca juga: Menkes Jelaskan Sebab Kasus Covid-19 di Atas 500 dalam 3 Hari Terakhir

Sebelum kembali menembus angka 500, jumlah kasus harian virus corona di Indonesia cukup stabil di angka 200-300 kasus.

Selain kasus harian, Luhut juga khawatir lantaran angka positivity rate Covid-19 kembali melewati angka 1. Padahal, sebelumnya sudah berhasil ditekan di angka 0,5-0,8.

Sebagaimana diketahui, positivity rate merupakan proporsi orang yang dinyatakan positif Covid-19 dari keseluruhan yang dites.

Baca juga: Luhut Khawatir Kasus Covid-19 di Atas 500 dalam 3 Hari Terakhir

Luhut juga mengungkapkan bahwa terdapat varian baru virus corona yang muncul di Amerika Serikat dan menyebabkan lonjakan kasus di Negeri Paman Sam itu.

Oleh karenanya, pemerintah tak mau terburu-buru menyatakan bahwa pandemi di Indonesia sudah berakhir dan siap menyambut endemi.

Kooordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali itu pun mengingatkan masyarakat terus disiplin mematuhi protokol kesehatan serta mengikuti vaksinasi Covid-19.

"Disiplin kita harus masih sangat penting dalam hal ini. Terutama tadi dalam vaksinasi yang menurut saya harus kita dorong semua," katanya.

Naik 31 persen

Sementara, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, kasus positif Covid-19 mengalami kenaikan 31 persen dalam tiga pekan terakhir.

"Jika dilihat pada grafik kasus positif Covid-19 mingguan terjadi kenaikan 571 atau 31 persen dari kasus tanggal 22 Mei 2022, itu dari 1.814 menjadi 2.385 kasus mingguan," kata Wiku dalam konferensi pers melalui kanal YouTube BNPB, Rabu (8/6/2022).

Tak hanya itu, kasus aktif virus corona juga naik 10 persen dalam sepekan. Ada lima provinsi yang dilaporkan mengalami kenaikan kasus aktif yakni DKI Jakarta (30 persen), Banten (38 persen), Jawa Barat (18 persen), DI Yogyakarta (45 persen), dan Jawa Timur (37 persen).

Kendati begitu, menurut Wiku, kenaikan kasus positif dan kasus aktif Covid-19 tidak diikuti dengan peningkatan angka keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) di rumah sakit dan kasus kematian.

Baca juga: Soal Status Endemi, Luhut: Tunggu 2 Bulan, jika Covid-19 Terkendali, Bisa Diumumkan 17 Agustus

Sementara, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, kenaikan kasus Covid-19 dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh sejumlah hal, mulai dari varian baru virus corona hingga imbas libur Lebaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com