Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simulasi Capres 2024 Poltracking: Ganjar Unggul dari Prabowo dan Anies

Kompas.com - 09/06/2022, 12:17 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei Poltracking Indonesia mengungkapkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi tiga nama kandidat calon presiden (capres) yang paling kuat untuk Pilpres 2024.

Dalam simulasi tiga nama capres yang dilakukan Poltracking, Ganjar lebih unggul dari Prabowo dan Anies.

Survei nasional ini dilakukan pada 16-22 Mei 2022 dengan menggunakan metode multistage random sampling.

Sampel dalam survei ini sebanyak 1.220 responden dengan margin of error +/- 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Survei ini dilakukan dengan wawancara tatap muka. Wawancara diselenggarakan di 34 provinsi Indonesia.

Baca juga: Disebut Kemajon hingga Kemlinthi oleh PDI-P, Ganjar Dinilai Salah Strategi

Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda menjelaskan tiga nama yang memiliki elektabilitas tinggi sebagak capres adalah Ganjar, Prabowo, dan Anies

"Yang berpotensi jadi capres kuat itu baru 3 orang, Prabowo, Ganjar, Anies. Angka mereka tidak terpaut tinggi," ujar Hanta dalam jumpa pers di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (9/6/2022).

Di antara ketiga kandidat itu, Hanta menyebut Prabowo menjadi yang paling populer dengan 81,2 persen. Kemudian, Prabowo disusul oleh Anies dengan 70,3 persen dan Ganjar dengan 66 persen.

Meski demikian, jika pemilu dilakukan saat ini, Hanta mengatakan Ganjar lebih unggul ketimbang Prabowo dan Anies.

"Ganjar Pranowo memperoleh angka elektabilitas 30,6 persen, diikuti Prabowo 26,8 persen, dan Anies 19,8 persen. Hasil ini menunjukkan tiga figur inilah kandidat terkuat Capres 2024 dengan angka elektabilitas yang kompetitif," tuturnya.

Baca juga: Ungkap Arahan Megawati soal Ganjar, Hasto: Semua Berdisiplin Terkait Pilpres

Adapun dalam simulasi 18 nama, 15 nama, dan 10 nama capres, Ganjar juga selalu lebih unggul dari Prabowo dan Anies. Berikut datanya:

- Simulasi 18 nama capres

1. Ganjar Pranowo: 24,8 persen

2. Prabowo Subianto: 21,2 persen

3. Anies Baswedan: 15,5 persen

4. Agus Harimurti Yudhoyono: 2,6 persen

5. Ridwan Kamil: 2,5 persen

6. Sandiaga Uno: 1,8 persen

7. Erick Thohir: 1,6 persen

8. Khofifah Indar Parawansa: 1,4 persen

9. Puan Maharani: 0,9 persen

10. Airlangga Hartarto: 0,8 persen

11. Basuki Tjahaja Purnama: 0,8 persen

12. Muhaimin Iskandar: 0,6 persen

13. Tri Rismaharani: 0,5 persen

14. Andika Perkasa: 0,3 persen

15. Mahfud Md: 0,3 persen

16. Gatot Nurmantyo: 0,3 persen

17. Zulkifli Hasan: 0,1 persen

18. Salim Segaf Al-Jufri: 0,0 persen

- Simulasi 15 nama capres

1. Ganjar Pranowo: 25,5 persen

2. Prabowo Subianto: 21,2 persen

3. Anies Baswedan: 16,1 persen

4. Agus Harimurti Yudhoyono: 2,9 persen

5. Ridwan Kamil: 2,9 persen

6. Sandiaga Uno: 2 persen

7. Erick Thohir: 1,7 persen

8. Khofifah Indar Parawansa: 1,4 persen

9. Puan Maharani: 1,1 persen

10. Airlangga Hartarto: 1 persen

11. Muhaimin Iskandar: 0,7 persen

12. Mahfud Md: 0,4 persen

13. Andika Perkasa: 0,4 persen

14. Gatot Nurmantyo: 0,4 persen

15. Zulkifli Hasan: 0,1 persen

- Simulasi 10 nama capres

1. Ganjar Pranowo: 26,9 persen

2. Prabowo Subianto: 22,5 persen

3. Anies Baswedan: 16,8 persen

4. Agus Harimurti Yudhoyono: 3,6 persen

5. Ridwan Kamil: 3,4 persen

6. Erick Thohir: 2,6 persen

7. Sandiaga Uno: 2,2 persen

8. Khofifah Indar Parawansa: 2 persen

9. Airlangga Hartarto: 1,8 persen

10. Puan Maharani: 1,2 persen

- Simulasi 3 nama capres.

1. Ganjar Pranowo: 30,6 persen

2. Prabowo Subianto: 26,8 persen

3. Anies Baswedan: 19,8 persen

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com