JAKARTA, KOMPAS.com - Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menjadi salah satu tokoh yang digadang maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ganjar sendiri berada dalam naungan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Sebagai kader partai, Ganjar tentu memiliki peluang diusung sebagai calon presiden (capres) maupun calon wakil presiden (cawapres).
Namun, berbagai serangan justru tampak menyasar Ganjar dari internal PDI-P.
Salah satu serangan juga terang-terangan menyasar Ganjar agar tak ambisius bermanuver politik untuk 'nyapres' pada 2024.
Baca juga: Ketua Projo Sebut Surya Paloh Usulkan Ganjar-Anies untuk Pilpres 2024 ke Jokowi
Di sisi lain, belum ada satu pun pernyataan dari Ganjar yang menyebutkan dirinya bakal maju pada Pilpres 2024.
Sementara itu, PDI-P masih menunggu arahan dan keputusan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk Pilpres 2024.
Disebut 'kemajon' hingga banteng celeng
Serangan terhadap Ganjar pertama kali disuarakan oleh Ketua DPD PDI-P Jawa Tengah Bambang Wuryanto pada Mei 2021.
Pria yang karib disapa Bambang Pacul itu merespons soal alasan Ganjar tidak diundang di acara internal partai. Salah satunya pada HUT PDI-P ke-48 di Panti Marhaen Semarang.
Pacul mengungkapkan, tak diundangnya Ganjar karena dia dinilai kelewat berambisi untuk Pilpres 2024.
"Tidak diundang! (Ganjar) wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, ojo keminter (Kalau kamu pintar, jangan sok merasa pintar)," kata Bambang, Sabtu (22/5/2021).
Baca juga: Politisi PDI-P: Ganjar Wajib Tunggu Arahan Megawati, Jangan Nafsu Jadi Presiden
Pacul juga mengaku telah memberi kode teguran kepada Ganjar, namun dia merasa tidak digubris.
"Wis tak kode sik, mok soyo mblandang, ya tak rodo atos (Sudah saya kode lebih dulu, kok makin keterlaluan, ya saya makin keras). Saya di-bully di medsos, ya bully saja. Saya tidak perlu jaga image saya," katanya.
Pacul juga menyebut barisan pendukung Ganjar sebagai kader celeng.