Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KBRI Bern: Tak Ada Perubahan Status Pencarian Eril, Masih "Missing Person"

Kompas.com - 06/06/2022, 17:03 WIB
Mutia Fauzia,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Duta Besar RI (Dubes RI) untuk Swiss Muliaman Hadad menegaskan tidak ada perubahan status pencarian anak Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) yang hilang di Sungai Aare, Bern, Swiss.

Sebelumnya terdapat pemberitaan mengenai perubahan status pencarian Eril dari orang hilang atau missing person menjadi orang tenggelam atau drowned person.

Muliaman menjelaskan, sejak awal misi pencarian Eril yang dilakukan oleh kepolisian setempat yakni mencari orang hilang. Istilah tersebutlah yang digunakan secara resmi di Swiss.

Baca juga: Hari Ke-12 Anak Ridwan Kamil Hilang di Sungai Aare, Pencarian Terus Dilakukan sampai Eril Ditemukan

"Saya bisa sampaikan bahwa tidak pernah ada perubahan status. Sejak awal misi pencarian yang dikakukan polisi adalah missing person dan itu memang istilah baku yang digunakan di Swiss," ujar Muliaman saat memberikan keterangan pers secara virtual, Senin (6/6/2022).

Ia pun memastikan, pencarian Eril akan ditempuh oleh otoritas Swiss hingga Eril ditemukan.

Terhitung sejak hari Eril dilaporkan hilang ketika berenang di Sungai Aare, pencarian telah memasuki hari ke-12.

"Tentu saja sesuai kebijakan yang ditempuh oleh otoritas lokal, pencarian ini tidak akan berhenti sampai ditemukan," ujar Muliaman.

Ia pun mengungkapkan, pencarian Eril telah mencakup 29 kilometer wilayah Sungai Aare.

Metode pencarian yang dilakukan baik dengan patroli perahu maupun patroli darat.

Baca juga: Sudah Mencakup 29 Kilometer, Pencarian Eril di Sungai Aare Masih Berlanjut

Muliaman pun mengatakan, berdasarkan keterangan kepolisian, hal yang menjadi kendala pencarian yakni kondisi cuaca yang cukup dinamis di Sungai Aare, salah satunya terait cuaca di Swiss yang kerap terjadi hujan dan badai.

"Jadi kita tentu berdoa bersama mudah-mudahan upaya pencarian yang dilakuka otoritas Swiss bisa segera memberikan informasi sesuai harapan kita dan tentu saja ini saya yakini oleh otoritas setempat, pencairan dilakukan dengan pemanfaatan metodologi yang disesuaikan dengan situasi," ucap Muliaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Kejagung Periksa Pihak Bea Cukai di Kasus Korupsi Impor Gula PT SMIP

Nasional
PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

PDI-P Ungkap Peluang Usung 3 Nama di Pilkada Jabar: Bima Arya, Dedi Mulyadi dan Ridwan Kamil

Nasional
Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Saksi Sebut Pejabat yang Tak Turuti Permintaan SYL Bisa Diberhentikan

Nasional
2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

2 Kapal Pemburu Ranjau Terbaru TNI AL Latihan Bersama dengan AL Singapura

Nasional
Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Draf RUU Penyiaran, KPI Bisa Selesaikan Sengketa Jurnalistik Khusus

Nasional
Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Dukung Event Seba Baduy 2024, Wika Beri Diskon Tarif Tol Serang-Panimbang hingga 30 Persen

Nasional
Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Jokowi Anggarkan Rp 15 Triliun untuk Perbaikan dan Pembangunan Jalan Tahun Ini

Nasional
TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

TNI AL Terjunkan Satgas SAR Bantu Cari Korban Banjir Sumbar

Nasional
UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

UKT Mahal, Komnas HAM Akan Audit Hak Atas Pendidikan

Nasional
Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Hasto Ungkap Peluang Megawati Bertemu Prabowo: Saat Agenda Nasional

Nasional
KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

KPK Tahan 3 Tersangka Dugaan Korupsi Penggelembungan Harga Lahan Tebu PTPN XI

Nasional
Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Selain Khofifah, PDI-P Buka Opsi Usung Kader Sendiri di Pilkada Jatim

Nasional
DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

DPR dan Pemerintah Diam-diam Rapat Pleno, Revisi UU MK Tinggal Dibawa Ke Paripurna

Nasional
Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Ungkap Sulitnya Jaga Harga Beras, Jokowi: Bikin Ibu-ibu dan Petani Senang Tidak Mudah

Nasional
Program 'DD Farm' Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Program "DD Farm" Bantu Hidup Meltriadi, dari Mustahik Jadi Peternak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com