Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Desak Keterwakilan Perempuan di DKPP, Puskapol: Komitmen DPR Saja Tak Cukup

Kompas.com - 05/06/2022, 18:13 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Direktur Pusat Kajian Politik Universitas Indonesia (Puskapol UI) Hurriyah mendesak agar proses seleksi terhadap calon anggota Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) harus mempertimbangkan keterwakilan perempuan.

Hurriyah pun menyoroti peran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang menjadi penyelenggara uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test calon anggota DKPP agar betul-betul mengimplementasikan kehadiran unsur perempuan.

"Nampaknya komitmen DPR saja memang belum cukup kuat untuk menjamin bahwa keterwakilan perempuan di DKPP bisa diamankan," kata Hurriyah dalam diskusi virtual Maju Perempuan Indonesia, Minggu (5/6/2022).

Hurriyah mengatakan hal tersebut bukan tanpa alasan.

Baca juga: Mengenal DKPP, dari Sejarah hingga Tugas dan Kewajibannya

Pasalnya, dikatakannya bahwa sejak proses seleksi anggota DKPP pertama kali di DPR pada periode 2012, belum pernah ada calon perempuan yang terpilih.

"Kita bicara DPR sebagai sebuah institusi yang bisa sebagai penentu akhir di dalam proses seleksi penyelenggara pemilu," ujarnya.

"Jadi memang berat dan mudah-mudahan DPR enggak bosen gitu mendengarkan kami terus menerus tanpa lelah bicara tentang keterwakilan ini," tambah dia.

Lebih lanjut, Hurriyah mengingatkan bahwa DKPP adalah salah satu unsur penting dalam penyelenggara pemilu, selain Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Bawaslu.

DKPP, kata dia, berperan sebagai mahkamah etik dari para penyelenggara pemilu itu.

"Jadi memang semangat keterwakilan perempuan mestinya juga hadir di dalam semua institusi penyelenggara pemilu," harap Hurriyah.

Hurriyah menambahkan, ruang-ruang untuk perempuan perlu dibuka seluas luasnya, terkhusus berkaitan dengan kepemiluan.

Baca juga: Buka Rahasia Lembaga dan Bertengkar dengan Polantas, Staf Bawaslu Nias Selatan Diberhentikan DKPP

Tak hanya di DKPP, Hurriyah mengaku pihaknya terus mendorong keterwakilan perempuan di penyelenggara pemilu, baik KPU maupun Bawaslu.

"Ketika proses (fit and proper test) KPU RI dan Bawaslu RI kemarin, kita berusaha mendorong sebanyak-banyaknya calon perempuan potensial, meskipun pengalaman mereka hanya sampai di tingkat kabupaten/kota," terang dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polri Sita Aset Senilai Rp 432,2 Miliar Milik Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Pesawat Super Hercules Kelima Pesanan Indonesia Dijadwalkan Tiba di Indonesia 17 Mei 2024

Nasional
Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Daftar Sementara Negara Peserta Super Garuda Shield 2024, dari Amerika hingga Belanda

Nasional
Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com