Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KIB Diyakini Usung Capres dari Internal, Anies dan Erick Thohir Berpeluang Jadi Cawapres

Kompas.com - 05/06/2022, 11:32 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik yang juga founder Cyrus Network Hasan Nasbi meyakini Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibentuk Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) bakal mengusung calon presiden (capres) dari internal untuk Pemilu 2024.

Hasan merespons PPP yang membeberkan syarat capres yang diusung oleh KIB, di mana capres yang diusulkan bisa saja berasal dari luar koalisi ataupun luar partai politik.

"Kalau melihat perjalanan terbentuknya koalisi, dan persiapan-persiapan yang dilakukan oleh Partai Golkar sebagai poros koalisi, maka kita bisa membaca arah angin capres mereka. Koalisi ini tampak serius sejak awal tanpa ada ikatan elektabilitas figur manapun. Saya yakin calon presidennya dari internal partai politik," ujar Hasan Nasbi saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/6/2022).

Baca juga: Partai Demokrat-Nasdem-PKS Dinilai Berpeluang Bentuk Poros Ketiga, PKB Cenderung ke KIB

Kemudian, Hasan mengatakan, tidak alerginya KIB dengan calon presiden dari luar koalisi hanya semacam diplomasi belaka.

Menurut dia, hal tersebut dilakukan demi menunjukkan bahwa KIB tidak eksklusif dan bersedia berkomunikasi dengan semua pihak.

"Sesuai dengan nama mereka, Koalisi Indonesia Bersatu. Namun pernyataan-pernyataan itu enggak bisa kita lihat parsial," tutur dia.

Sementara itu, Hasan memprediksi calon yang akan diusung KIB dari luar koalisi adalah untuk calon wakil presiden (cawapres).

Dia menyebut KIB bisa saja mengusung Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir ataupun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Baca juga: Partai Golkar, PAN dan PPP Tanda Tangani Nota Kesepahaman KIB

"PAN bisa saja misalnya menyodorkan nama Erick Thohir. Hari ini akan ada acara PAN dengan ET. Sementara PPP menyodorkan nama Anies Baswedan karena hubungan-hubungan panjang yang sudah mereka bangun. Kalau soal capres saya rasa sudah mengerucut kepada keinginan poros koalisi, yaitu Golkar," imbuh Hasan.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa mengungkapkan sejumlah syarat untuk figur calon presiden (capres) yang bakal diusung Koalisi Indonesia Bersatu (KIB).

Hal itu disampaikannya dalam Silaturahmi Nasional KIB di Pelataran, Senayan, Jakarta, Sabtu (4/6/2022) malam.

“Mumpuni, jejak digital, dan daya terima para calon yang bakal menjadi pertimbangan koalisi,” tutur Suharso.

Ia menyampaikan, KIB tidak memiliki resistansi pada figur non-kader maupun dari parpol lain untuk diusung menjadi capres.

Baca juga: Ketum PPP Sebut KIB Bisa Usung Sosok Capres dari Luar Koalisi

“Koalisi Indonesia Bersatu tidak alergi (menerima) dari luar koalisi sepanjang memenuhi hal-hal yang kita sepakati secara bulat,” ungkap dia.

Suharso meyakini, sosok capres terbaik bisa saja muncul dari luar partai politik (parpol) koalisi.

“Kami tetap membuka pintu untuk yang terbaik, untuk Indonesia yang kita cintai yang mau bergabung dengan koalisi ini,” imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com