Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kopassus Grup 2/Sandi Yudha

Kompas.com - 02/06/2022, 03:00 WIB
Monica Ayu Caesar Isabela

Editor

Sumber Kopassus

KOMPAS.com - Komando Pasukan Khusus atau Kopassus nerupakan pasukan elite di jajaran Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat atau TNI AD.

Berbeda dengan pasukan reguler, prajurit yang bernaung di dalam kopassus kerap menjalankan misi-misi khusus.

Untuk membedakan dengan pasukan reguler, satuan setingkat Brigade diberi nama grup. Salah satunya adalah kopassus grup 2.

Satuan Kopassus Grup 2

Kopassus Grup 2/Sandi Yudha adalah satuan setingkat brigade yang merupakan bagian dari Kopassus TNI AD. Grup 2/Sandi Yudha didirikan pada tahun 1962.

Grup 2/Sandi Yudha bermarkas di Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah. Komandan Grup 2 pertama adalah Mayor Inf Soegiarto.

Dhuaja yang digunakan adalah Dwi Dharma Bhirawa Yudha. Grup 2 memiliki lambang naga terbang. Maknanya adalah kesatuan kedua kopassus yang terdiri dari prajurit setia dan luhur serta merupakan kekuatan ampuh dan dahsyat yang siap menghadapi perang.

Komandan Kopassus Grup 2/Sandi Yudha saat ini adalah Kolonel Inf Sabdono Budi Wiryanto.

Baca juga: 138 Peserta Ikut Kejuaraan Indoor Skydiving di Markas Kopassus Bandung Barat

Sejarah Kopassus Grup 2

Terbentuknya Kopassus Grup 2 tidak lepas dari sejarah kelahiran kopassus itu sendiri.

Kelahirannya dilatarbelakangi oleh perubahan zaman dan maraknya pemberontakan di bumi nusantara. Salah satunya adalah pemberontakan gerakan 30 September atau G 30 S pada tahun 1965.

Pimpinan TNI AD khususnya Resimen Para Komando Angkatan Darat atau RPKAD memandang perlu untuk pasukan Yon 2 RPKAD dan Yon 3 RPKAD bermarkas di wilayah Jawa Tengah.

Dengan demikian, diharapkan RPKAD mampu memukul segala bentuk pemberontakan di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Organisasi Pasukan

Kopassus Grup 2 memiliki personel sebanyak kurang lebih 1459 orang.

Kopassus Grup 2 terdiri dari:

  • Batalyon 21/Buhpala Yudha
  • Batalyon 22/Manggala Yudha
  • Batalyon 23/Dhanuja Yudha

 

Referensi

  • Santosa, Iwan dan A Natanegara. 2009. Kopassus untuk Indonesia. Jakarta: Red and White Publishing
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com