Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Wujudkan Kampung Nelayan Maju, Kementerian KP Tingkatkan Kompetensi 600 Nelayan Lewat Pelatihan

Kompas.com - 01/06/2022, 13:33 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

KOMPAS.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) menggelar dua pelatihan secara daring bagi para nelayan pada minggu ketiga dan keempat Mei 2022.

Pelatihan dilakukan oleh Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon.

Hal itu dilakukan guna meningkatkan kompetensi sumber daya manusia (SDM) pelaku utama kelautan dan perikanan, salah satunya nelayan. Pasalnya nelayan merupakan faktor penting dalam keberhasilan pembangunan kampung perikanan.

Pelatihan itu selaras dengan salah satu program Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono yang diakselerasikan pada 2022, yaitu Pembangunan Kampung Perikanan yang terdiri dari Kampung Nelayan Maju (Kalaju) dan Kampung Perikanan Budidaya.

Pembangunan kampung tersebut bertujuan untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat dan mendorong pembangunan di berbagai daerah.

Adapun dua pelatihan yang digelar BRSDM terdiri dari Pelatihan Perawatan dan Perbaikan Mesin Motor Tempel dengan peserta 272 orang dan Pelatihan Penangkapan Ikan dengan Pancing Tonda yang diikuti 328 orang. Total peserta yang ikut pelatihan adalah 600 orang.

Baca juga: Maksimalkan Potensi Ekonomi di Natuna, Kementerian KP Imbau Pelaku Usaha Ajukan PKKPRL

Kepala BRSDM I Nyoman Radiarta menyampaikan, pelatihan ini adalah salah satu upaya untuk mewujudkan dua program prioritas Kementerian KP, yaitu Kalaju dan Penangkapan Ikan Terukur.

Ia menyebutkan, program Kalaju merupakan upaya mewujudkan ekonomi biru. Hal ini mendukung pembangunan ekonomi nasional melalui sektor kelautan dan perikanan.

Untuk itu, masyarakat perlu didukung dengan kompetensi yang mumpuni, sehingga mendukung produktivitas nelayan, yang berujung kepada peningkatan hasil produksi yang berkelanjutan.

Sementara itu, Kepala Puslatluh Kementerian KP, Lilly Aprilya Pregiwati menekankan, pelatihan tersebut berpotensi sebagai peluang ekonomi alternatif bagi para nelayan selain melaut.

Contohnya dengan memanfaatkan ilmu dari pelatihan untuk membuka bengkel perawatan mesin kapal maupun membuka usaha penjualan alat tangkap ikan.

"Selain kegiatan kelompok para nelayan untuk berbagi informasi, kelompok juga bisa membuat usaha bengkel bersama," kata Lilly.

"Seperti yang diketahui, agak sulit mencari bengkel untuk servis motor tempel di daerah pesisir, dengan dibantu pengawasan dan pelayanan kompetensi dari BPPP Ambon," terangnya dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/6/2022).

Baca juga: Kembangkan Usaha Perikanan, Kementerian KP Latih Masyarakat Sulsel Pembesaran Lele dan Pengolahan Udang

Lilly menambahkan, pancing tonda adalah alat tangkap ikan populer yang relatif mudah dioperasionalkan, biayanya murah, dan bisa menggunakan umpan buatan. Dengan demikian, alat ini memiliki pangsa pasar yang baik di e-commerce.

"Saya menemukan bahwa ada produk pancing tonda yang dijual secara online. Nah, barangkali setelah diajarkan untuk membuat pancing tonda di pelatihan ini, bisa diaplikasikan untuk menjadi peluang usaha penjualan alat tangkap juga bagi masyarakat, tentu keuntungannya akan lebih banyak," ungkapnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com