Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Cirebon Bikin Alat Pengubah Air Jadi Bahan Bakar, Ini Respons Kepala Dislitbangad

Kompas.com - 26/05/2022, 09:22 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan Angkatan Darat (Dislitbangad) Brigjen Terry Tresna Purnama mengatakan, pihaknya akan membahas temuan alat pengubah air menjadi bahan bakar dengan PT Pindad (Persero) untuk membicarakan akurasi alat itu.

Terry menyampaikan hal tersebut menanggapi adanya temuan atas alat itu oleh seorang warga Cirebon, Jawa Barat bernama Aryanto Misel (67).

“Ini mungkin suatu pemikiran, saya nanti mau berdiskusi juga sama Pak Sigit (Dirut Pindad), kira-kira bagiamana, benar enggak itu? Satu liter air bisa pakai buat motor 500 (kilometer) dari Cirebon ke Semarang, ini sudah viral,” kata Terry di Laboratorium Dislitbangad, Batujajar, Bandung Barat, Jawa Barat, Rabu (25/5/2022).

Ia mengungkapkan, pihaknya belum bisa menjawab secara teknis atas temuan tersebut. Termasuk, mendeteksi skema penelitian dan pengembangannya.

Baca juga: Air Jadi Bensin, 1 Liter Mampu Tempuh 500 Km?

Kendati demikian, Terry telah memerintahkan anak buahnya untuk merekam seluruh komponen alat itu. 

Ia menegaskan, sebelum masuk ke Dislitbangad, dirinya belum bisa memastikan apakah temuan tersebut sudah memenuhi standarisasi, baik standar TNI AD atau lainnya.

“Tapi selama ini yang sudah dilihat Danrem (Komandan Korem) di Cirebon, kemudian Pangdam III/Siliwangi sudah mengapresiasi lah dengan hasil temuan tersebut,” terang dia.

Ia menambahkan, semua orang boleh berinovasi di mana dan kapan saja. Hanya saja, inovasi yang dihasilkan tetap perlu dikaji lebih dalam.

“Nah memang hasil temuan tersebut harus kita lihat,” imbuh dia.

Dikutip dari Tribunjabar.id, Aryanto menciptakan alat pengubah air jadi bahan bakar. Alatnya bernama Nikuba, singkatan dari "niku banyu" atau dalam bahasa Indonesia berarti. air.

Bentuk Nikuba sendiri tampak seperti kubus yang dilengkapi baling-baling kecil di bagian belakangnya dan terdapat tabung kecil di salah satu sisinya.

Nikuba tersebut dipasang di bagian spoiler sepeda motor dan terdapat kabel serta selang kecil yang menghubungkannya ke mesin kendaraan.

Baca juga: Kala Sepatu Pasukan Khusus AS-Korsel Harus Mencicipi Kerasnya Ditekuk Belasan Ribu Kali oleh Dislitbangad

Baling-baling di Nikuba tampak berputar cukup kencang dan tabungnya yang berisi air terlihat muncul gelembung-gelembung kecil ketika sepeda motor dinyalakan.

Namun, secara umum deru mesin kendaraan terdengar biasa saja dan tidak ada bedanya seperti menggunakan bahan bakar minyak (BBM) pada umumnya.

Aryanto mengatakan, cara kerja Nikuba ialah mengubah air jadi hidrogen yang digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com