Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Sebut Koalisi Indonesia Bersatu Bisa Bikin Masyarakat Tak Pilih Kucing Dalam Karung

Kompas.com - 17/05/2022, 19:47 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin menilai, pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu cukup menarik. Pasalnya, tiga partai yang menjadi motornya, yakni Golkar, PAN dan PPP, memiliki latar belakang yang berbeda.

"Karena menggabungkan kekuatan partai nasionalis dengan partai Islam modern (PAN) dan partai Islam berbasis massa tradisional (PPP)," ujar Ujang kepada wartawan, Selasa (17/5/2022).

Menurut dia, pembentukan koalisi ini tidaklah terlalu dini, apabila ketiganya serius untuk membesarkannya. 

Hanya saja, ia menyoroti, belum adanya calon presiden maupun calon wakil presiden yang dimunculkan koalisi ini.

"Jika capres dan cawapresnya belum ada, maka masyarakat belum bisa menilai track recordnya," tutur Ujang.

Baca juga: Ridwan Kamil Temui Koalisi Indonesia Bersatu, Golkar Sebut Silaturahmi Lebaran

Meski demikian, Ujang meyakini membangun koalisi jauh-jauh hari merupakan langkah yang tepat. Hal tersebut dikarenakan, PPP, PAN, dan Golkar akan memiliki waktu yang cukup untuk mematangkan visi, misi dan program yang akan ditawarkan.

Selain itu, ia mengatakan, koalisi ini dapat membuat masyarakat tak 'memilih kucing dalam karung' di Pilpres 2024 karena dapat melakukan penilaian terhadap capres dan cawapres yang ada sejak dini.

"Dan agar juga masyarakat bisa memberikan penilaian yang objektif pada capres dan cawapres yang akan diusung dan dukung. Agar juga masyarakat tak memilih kucing dalam karung," imbuhnya.

Untuk diketahui, PAN, PPP, dan Golkar sepakat membentuk Koalisi Indonesia Bersatu di Rumah Heritage Jakarta pada Kamis (12/5/2022) malam.

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyebutkan, koalisi itu fokus membahas berbagai agenda politik dan persiapan Pemilu 2024.

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman mengatakan partainya belum akan mendeklarasikan koalisi untuk menghadapi Pemilu 2024 dalam waktu dekat.

Baca juga: Golkar Sebut Koalisi Indonesia Bersatu Terbuka bagi Partai Lain

Habiburokhman menyebut saat ini Gerindra masih intens berkomunikasi dengan semua partai politik, termasuk yang berada di Koalisi Indonesia Bersatu.

"Dalam waktu dekat ini, kami belum akan deklarasi ini deklarasi itu. Kami membangun komunikasi yang baik termasuk dengan partai yang sudah melakukan deklarasi itu yakni PAN, PPP, dan Golkar," tutur Habiburokhman saat ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com