Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Sebut Tak Perlu Umumkan Koalisi karena Bisa Usung Capres Sendiri

Kompas.com - 17/05/2022, 15:55 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI-P Junimart Girsang menuturkan bahwa partainya belum berpikir soal koalisi Pilpres 2024 sebagaimana Koalisi Indonesia Bersatu yang telah dibentuk oleh Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Pasalnya, Junimart mengatakan bahwa PDI-P sudah bisa mengusung calon sendiri karena tidak terhalang presidential threshold (PT) 20 persen.

"PDI-P itu tidak perlu umumkan koalisi, PDI-P sudah bisa mengusung itu saja dipahami. Maka, PDI-P itu partai yang betul-betul siap dengan pesta demokrasi," kata Junimart ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (17/5/2022).

Kendati demikian, Junimart mengungkapkan, koalisi Pilpres menjadi keputusan penuh dari Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Baca juga: Sekjen Golkar Harap Parpol Lain Bergabung ke Koalisi Indonesia Bersatu

Namun, menurutnya PDI-P juga bisa berjalan sendiri tanpa adanya koalisi.

"Jadi, koalisi urusan ibu ketum, bukan urusan kita. Kita hanya ikut tegak lurus saja," tegasnya.

Lebih lanjut, Junimart mengaku banyak partai politik yang ingin bergabung koalisi dengan PDI-P.

Hal itu diketahui dari banyaknya elite parpol yang sudah berkunjung ke kediaman Megawati di Teuku Umar, Jakarta.

Salah satunya, kata Junimart, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto yang berkunjung ke Teuku Umar.

"Itu (pertemuan Prabowo-Megawati) sinyal-sinyal (koalisi) saja," pungkasnya.

Sebelumnya, tiga parpol membentuk Koalisi Indonesia Bersatu.

Baca juga: Membaca Bayangan Peta Koalisi Pilpres 2024 dalam Dominasi Kuasa PDI-P

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyatakan, ketiga partai sepakat bakal melanjutkan program-program dari kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Tentunya kita akan bekerja sama ke depan untuk mengawal agenda-agenda politik ke depan, termasuk dalam pemilu nanti di 2024," kata Airlangga dalam konferensi pers, Kamis (12/5/2022)

"Tentu kita akan juga membuat program ke depannya yang akan melanjutkan program-program strategis dari Bapak Presiden Jokowi," lanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Pakar Sebut Kesaksian 4 Menteri di Sidang Sengketa Pilpres Penting, Bisa Ungkap Politisasi Bansos

Nasional
Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Prabowo Bilang Demokrasi Tidak Mudah, tetapi Paling Dikehendaki Rakyat

Nasional
Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Menko Polhukam Sebut Pengamanan Rangkaian Paskah Dilakukan Terbuka dan Tertutup

Nasional
Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Prabowo-Gibran Buka Puasa Bareng Golkar, Semeja dengan Airlangga, Agung Laksono, dan Akbar Tandjung

Nasional
Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com