JAKARTA, KOMPAS.com - Epidemiolog Indonesia dan Peneliti Pandemi dari Griffith University Australia Dicky Budiman mengatakan, idealnya perubahan status pandemi Covid-19 menjadi endemi disertai dengan melandainya kasus Covid-19.
"Kalau bertransisi ke endemi itu idealnya status kasus melandai, tidak mesti nol. Kemudian juga angka reproduksi yang paling tinggi 1 atau kurang dari 1, setidaknya sudah lebih dari 2 Minggu," kata Dicky saat dihubungi, Rabu (11/5/2022).
Menurut Dicky, apabila situasi kasus Covid-19 terus membaik dalam kurun waktu 3 bulan, maka Indonesia telah masuk dalam fase endemi.
"Nanti kita bisa mengatakan sudah mulai mengarah ke bukan hanya endemi, tapi terkendali juga kalau kasusnya bahkan tidak ada di beberapa daerah," ujarnya.
Baca juga: Satgas: Pandemi Covid-19 di RI Mulai Bertransisi Menuju Fase Endemi
Dicky mengatakan, status endemi Covid-19 yang disertai dengan terus membaiknya kasus di tingkat nasional perlu menjadi perhatian.
Sebab, kata dia, dalam fase endemi, kasus positif Covid-19 tetap ada dan berbahaya.
"Artinya masih ada orang sakit dan meninggal. Jadi kalau target nasional itu harusnya mengarah ke terkendali," tuturnya.
Lebih lanjut, Dicky meminta agar selama masa transisi menuju endemi, pemerintah menyiapkan regulasi, infrastruktur dan prosedur perilaku untuk mengurangi penularan Covid-19.
"Jadi di masa transisi ini orang dibangun, diedukasi lebih berpola hidup lebih bersih dan sehat termasuk infrastruktur tadi seperti kualitas udara jauh lebih baik," ucap dia.
Baca juga: Menko PMK: Lebaran Harus Jadi Pendorong Ekonomi dan Masa Transisi Menuju Endemi
Sebelumnya diberitakan, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, hingga saat ini, kasus Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.