Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Duga 3 dari 5 WNI yang Disanksi AS Berada di Suriah

Kompas.com - 11/05/2022, 13:13 WIB
Tatang Guritno,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polri menduga tiga dari lima warga negara Indonesia (WNI) yang mendapatkan sanksi dari Amerika Serikat berada di Suriah.

Kelimanya mendapatkan sanksi karena diduga terlibat dalam pendanaan kelompok terorime Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan, tiga WNI yang berada di Suriah adalah Dwi Dahlia Susanti, Dini Ramadani serta Muhammad Dandi Adiguna.

“Dua perempuan, Dwi dan Dini diyakini kuat saat ini berada di Suriah, diketahui dari dokumen perjalanannya,” terangnya dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (11/5/2022).

Baca juga: AS Sanksi 5 WNI Fasilitator Keuangan ISIS, Ada yang Sedang Dipenjara dan Sudah Bebas

Dedi Sementara itu keberadaan Dandi diketahui dari keterangan keluarganya.

“Berdasarkan keterangan ayahnya, sudah di luar negeri, mungkin juga di Syria,” sebutnya.

Sementara itu, dua warga lainnya yaitu Ari Kardian dan Rudi Heriadi berada di Indonesia dan merupakan mantan narapidana terorisme (napiter).

Dedi menjelaskan, Ari pernah menjalani dua hukuman 3 tahun penjara karena perannya sebagai memfasilitasi orang berangkat ke Suriah.

Sedangkan Rudi baru saja bebas setelah menjalani proses hukum selama 3,5 tahun karena terbukti menjadi simpatisan ISIS.

Dedi menegaskan pihak kepolisian akan terus melakukan pemanauan pada kelima WNI tersebut.

“Khusus yang diduga masih berada di luar negeri kan dikomunikasikan antara Hubinter NCN dengan interpol di negara-negara yang diduga tempat WNI tersebut,” pungkasnya.

Sementara itu Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ahmad Nurwakhid menyatakan kelimanya terlibat foreign terrorist fighter (FTF).

Baca juga: Rekam Jejak 5 WNI Fasilitator Keuangan ISIS yang Disanksi AS

Ia menyatakan BNPT akan menjalankan kewenangan sesuai Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pengesahan Perjanjian Antara Republik Indonesia dan Republik Islam Iran Tentang Ekstradisi.

Sebelumnya pemerintah AS melalui Departemen Keuangannya menuding kelima WNI itu berperan aktif untuk mendanai perjalanan anggota ISIS ke Suriah maupun wilayah operasi lainnya.

Mereka pun disebut aktif mengirimkan uang untuk mendukung milisi ISIS di kamp-kamp pengungsian Suriah. Proses pengumpulan dana diduga dilakukan di Indonesia dan Turki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Pengamat: Nasib Ganjar Usai Pilpres Tergantung PDI-P, Anies Beda karena Masih Punya Pesona Elektoral

Nasional
Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Defend ID Targetkan Tingkat Komponen Dalam Negeri Alpalhankam Capai 55 Persen 3 Tahun Lagi

Nasional
TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

TNI AL Kerahkan 3 Kapal Perang Korvet untuk Latihan di Laut Natuna Utara

Nasional
Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Dampak Eskalasi Konflik Global, Defend ID Akui Rantai Pasokan Alat Pertahanan-Keamanan Terganggu

Nasional
PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com