Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati Hadiri Pelantikan Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol

Kompas.com - 10/05/2022, 13:19 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri menghadiri proses pelantikan Presiden Korea Selatan yang baru, Yoon Suk-yeol, pada Selasa (10/5/2022).

Pelantikan tersebut dilakukan di plaza depan Gedung Parlemen Korsel di Kota Seoul.

Megawati mengenakan baju kebaya berwarna merah saat hadir dan didampingi oleh Bendahara DPP PDI-P Olly Dondokambey.

Posisi kursi Megawati berada di bagian depan. Pada deretan kursi itu juga tampak beberapa pemimpin negara, seperti Wakil Presiden Tiongkok Wang Qishan, Presiden Singapura Halimah Yacob, dan Presiden Afrika Tengah Faustin-Archange Touadéra.

Baca juga: Yoon Suk Yeol, Presiden Baru Korea Selatan Berjuluk Trump Versi Korsel

Kemudian ada juga mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Yukio Hatoyama, serta Douglas Emhoff, suami Kamala Harris yang merupakan Wakil Presiden Amerika Serikat (AS).

Disebut Yang Mulia oleh Presiden Korsel

Sekitar pukul 11.00 siang waktu setempat, acara pelantikan Presiden Yoon dimulai.

Presiden baru Korsel itu kemudian berkeliling memberi salam kepada para tamu dan undangan, termasuk kepada Megawati.

Dalam pidatonya, Presiden Yoon menyampaikan salam kepada para tamu kehormatan yang hadir.

Ada hal menarik ketika Presiden Yoon mengucapkan terima kasih kepada Megawati yaitu sebutan "Yang Mulia" diberikan kepada Presiden kelima RI itu.

Baca juga: Yoon Suk Yeol, Presiden Baru Korea Selatan Pasca-pemilu yang Memecah Belah

“Saya juga sangat berterima kasih kepada Yang Mulia Ibu Diah Permata Megawati Soekarnoputri," kata Presiden Yoon dikutip siaran pers DPP PDI-P, Selasa.

“(Megawati) yang datang dari luar negeri untuk merayakan kesempatan ini dan tamu-tamu terhormat lainnya atas kehadiran mereka,” lanjut dia.

Setelah itu, Presiden Yoon bicara berbagai isu dalam pidatonya.

Mulai dari masalah domestik Korea, pandemi Covid-19, hingga isu global termasuk mengenai hubungan dengan Korea Utara.

Presiden Yoon berkomitmen untuk menyelesaikan permasalahan dengan Korea Utara. Korea Selatan disebut akan menyelesaikan persoalan dengan mengedepankan perdamaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com