Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Faktor-faktor Pembentuk Identitas Nasional

Kompas.com - 30/04/2022, 00:45 WIB
Issha Harruma,
Nibras Nada Nailufar

Tim Redaksi

 

 


KOMPAS.com – Pembentukan bangsa dan negara berkaitan erat dengan adanya identitas bersama untuk menyatukan rakyat.

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya identitas bersama atau identitas nasional suatu bangsa. 

Faktor-faktor pembentuk identitas nasional, yakni:

  • primordial,
  • sakral,
  • tokoh,
  • sejarah,
  • Bhinneka tunggal ika,
  • perkembangan ekonomi, dan
  • kelembagaan.

Baca juga: Identitas Nasional Bangsa Indonesia

Primordial

Primordial merupakan pandangan hidup berdasarkan ikatan kekerabatan, kesamaan tradisi, suku, adat istiadat, daerah, bahasa, dan nilai-nilai budaya.

Faktor-faktor primordial ini dapat membentuk bangsa dan negara.

Bukan hanya membentuk pola perilaku yang sama, primordial juga menciptakan persepsi yang sama tentang negara dan masyarakat yang dicita-citakan.

Sakral

Kesamaan agama yang dipeluk atau ikatan ideologi yang diakui dalam suatu masyarakat merupakan faktor sakral yang dapat membentuk identitas bersama sebagai sebuah bangsa dan negara.

Ajaran agama mampu memberikan gambaran bagaimana hidup yang baik dan benar, dan ideologi dotriner dapat menjanjikan masyarakat tanpa kelas.

Tokoh

Kepemimpinan tokoh yang disegani dan dihormati masyarakat juga menjadi faktor yang dapat membentuk suatu bangsa dan negara.

Dalam suatu masyarakat yang tengah berjuang, biasanya muncul pemimpin karismatik. Tokoh inilah yang menggerakkan rakyat untuk mencapai kemerdekaan.

Di Indonesia, Soekarno-Hatta merupakan tokoh yang bisa disebut sebagai simbol pemersatu bangsa tersebut.

Baca juga: Karakteristik Identitas Nasional Menurut Smith

Sejarah

Latar belakang masa lalu yang sama, seperti penderitaan karena penjajahan, tidak hanya melahirkan rasa sepenanggungan tapi juga tekad dan tujuan yang sama.

Solidaritas dan visi yang sama ini dapat menjadi faktor yang membentuk identitas nasional dan menyatukan dalam sebuah bangsa.

Hampir semua negara menciptakan dan menjaga simbol-simbol yang dapat membentuk pandangan yang sama tentang masa lalu, seperti tempat dan gedung bersejarah, patung atau monumen, dan pernyataan atau ucapan bersejarah.

Bhinneka Tunggal Ika

Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tetapi tetap satu. Prinsip bersatu dalam perbedaan inilah yang dapat membentuk sebuah bangsa.

Meskipun memiliki keterikatan pada identitas kelompok, namun masyarakat tetap mengutamakan kebersamaan yang lebih besar dalam bentuk bangsa dan negara.

Prinsip ini dapat diterapkan dalam masyarakat memiliki kesadaran hukum dan demokrasi yang tinggi.

Perkembangan ekonomi

Makin banyaknya kebutuhan membuat masyarakat saling bergantung. Semakin kuatnya masyarakat rasa saling bergantung karena perkembangan ekonomi, makin besar pula persatuan dalam masyarakat.

Hal tersebut dapat membentuk keterikatan pada masyarakat sehingga memunculkan identitas bersama sebagai sebuah bangsa.

Kelembagaan

Faktor lain yang tak kalah penting dalam pembentukan identitas nasional adalah lembaga pemerintahan dan politik.

Kinerja dan perilaku lembaga pemerintahan dan politik yang baik, serta mengakomodir berbagai kepentingan tanpa melihat perbedaan suku, agama, ras, status sosial, dan lain-lain, dapat menyatukan masyarakat sebagai sebuah bangsa.

 

 

 

Referensi:

Surbakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: Grasindo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com