JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) mempublikasikan julukan bagi para presiden RI yang telah purnatugas di akun Instagram resmi @kemensetneg.ri.
Dalam unggahan pada akhir pekan lalu itu diungkap julukan yang diberikan kepada enam presiden, yakni sejak Soekarno hingga Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Kemensetneg mengungkapkan, publikasi ini berdasarkan versi Museum Kepresidenan Balai Kirti dengan maksud agar masyarakat mengenal julukan untuk masing-masing para presiden dan latar belakang pemberian julukan itu.
Baca juga: Mengapa Soeharto Disebut Bapak Pembangunan?
Kemensetneg juga menekankan bahwa presiden yang disebutkan julukannya adalah mereka yang sudah selesai menjalankan masa jabatannya.
Rinciannya yakni, Presiden pertama RI Soekarno sebagai Bapak Proklamator, Presiden ke-2 RI Soeharto Bapak Pembangunan, dan Presiden ke-3 RI BJ Habibie sebagai Bapak Teknologi.
Lalu, Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid sebagai Bapak Pluralisme, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri sebagai Ibu Penegak Konstitusi dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono Bapak Perdamaian.
Baca juga: Profil Soekarno, Bapak Proklamator dan Presiden Pertama RI
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Faldo Maldini mengatakan, tidak ada momentum khusus dalam publikasi julukan dari mantan-mantan presiden Indonesia.
Semua yang dipublikasi oleh akun Setneg merupakan reproduksi konten dari Balai Kirti.
"Kami kira membicarakan spirit dari setiap kepresidenan perlu dilakukan setiap saat. Sehingga masyarakat semakin menghargai apa yang sudah kita capai sebagai bangsa," ujar Faldo ketika dikonfirmasi Kompas.com, Senin (18/4/2022)0
"Selain itu, ini juga menjadi wahana untuk meningkatkan awareness dari museum Kepresidenan sendiri," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.