Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Mengecam Keras Aksi Kekerasan Aparat Israel di Masjid Al Aqsa

Kompas.com - 17/04/2022, 06:38 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mengecam keras serangan pasukan Israel terhadap warga Palestina di Masjid Al Aqsa, Yerusalem, Jumat (15/4/2022).

"Indonesia mengecam keras aksi kekerasan bersenjata aparat keamanan Israel terhadap Warga Palestina di kompleks Masjid Al Aqsa (15/4), yang memakan korban jiwa dan luka-luka," demikian bunyi pernyataan Kemenlu dikutip dari akun Twitter resminya, @Kemlu_RI, Sabtu (16/4/2020).

Kemenlu menegaskan, tindakan kekerasan terhadap warga sipil tidak dapat dibenarkan dan harus segera dihentikan.

Baca juga: Cak Imin Kecam Serangan Israel ke Masjid Al Aqsa, Dorong PBB Jatuhkan Sanksi

Terlebih, serangan tersebut dilakukan di tempat ibadah Masjid Al Aqsa pada bulan suci Ramadhan.

Dalam peristiwa ini, sedikitnya 152 warga Palestina terluka akibat bentrokan dengan polisi anti-huru-hara di dalam kompleks masjid Al Aqsa, Yerusalem, pada Jumat (15/4/2022).

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan, sebagian besar warga Palestina yang terluka tersebut disebabkan terkena peluru karet, stun grenades, dan tongkat polisi.

Konfrontasi yang pecah di kompleks Al Aqsa tersebut kembali memicu risiko menjadi konflik yang lebih besar dan lebih luas seperti perang Gaza tahun lalu.

Ketegangan yang meningkat tahun ini, sebagian disebabkan oleh Ramadhan yang bertepatan dengan perayaan Paskah Yahudi.

Dalam sebuah pernyataan, Kepolisian Israel mengatakan bahwa ratusan warga Palestina melemparkan petasan dan batu ke arah pasukan mereka dan menuju area ibadah Yahudi di Tembok Barat di Kota Tua setelah shalat subuh.

Polisi Israel lantas memasuki kompleks Al Aqsa untuk membubarkan kerumunan dan memungkinkan jemaah lainnya meninggalkan tempat itu dengan "aman".

Baca juga: Lingkaran Kekerasan di Kompleks Masjid Al Aqsa dari Masa ke Masa

Kementerian Luar Negeri Palestina, mengacu pada kekerasan di kompleks suci itu, mengatakan bahwa pihaknya menuntut Israel bertanggung jawab penuh atas kejahatan tersebut.

Juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Nabil Abu Rudeineh, meminta komunitas internasional untuk segera turun tangan guna menghentikan agresi Israel terhadap masjid Al-Aqsa dan mencegah hal-hal di luar kendali.

Dorong pemberian sanksi

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mengecam serangan pasukan Israel terhadap warga Palestina di Masjid Al Aqsa.

"Saya mengecam keras setiap aksi kekerasan dan kekejaman yang dilakukan Israel kepada saudara-saudara kita di masjid Al Aqsa Palestina. Apalagi dilakukan di tengah bulan Ramadan ini," kata Muhaimin.

Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin, menilai Israel terus memaksakan perluasan kawasan kekuasannya sehingga menjadi sumber masalah di wilayah Palestina.

Baca juga: Kenapa Masjid Al-Aqsa Diperebutkan Israel dan Palestina, Ini Sejarahnya

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Menag Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com