JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengecam segala bentuk tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun. Apalagi dilakukan saat Ramadhan.
Hal itu disampaikan Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar, Selasa (12/4/2022) setelah adanya tindakan kekerasan yang dialami peggiat media sosial sekaligus Ketua Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) Ade Armando.
Boy meminta masyarakat saling bergandengan dan memperlakukan sesama dengan kebaikan.
“Mari kita saling menjaga, saling mengingatkan dan saling memperlakukan sesama manusia dengan berlandaskan pri kemanusiaan yang adil dan beradab,” sebut dia.
Boy mengatakan, apabila kekerasan dan kebencian dianggap wajar akan menciptakan kondisi yang memprihatinkan dan berbahaya.
"Karena memperlebar pintu masuk paham radikal terorisme," ujar Boy.
Baca juga: Polda Metro Tetapkan 6 Tersangka Pengeroyok Ade Armando, Tak Ada Nama Try Setia Budi Warga Lampung
Mantan Kapolda Banten ini menyesalkan tindakan kekerasan mesti terjadi dalam demonstrasi yang digelar saat bulan suci umat Muslim.
“Bulan Ramadhan seharusnya dijadikan sebagai saat yang tepat memperkuat keimanan sekaligus memperkuat persatuan kita sebagai bangsa Indonesia,” papar dia.
Baca juga: Tersangka Pengeroyok Ade Armando yang Ditangkap Berstatus Wiraswasta, Bukan Mahasiswa
Diketahui Ade Armando dikeroyok massa dalam demonstrasi di depan Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (11/4/2022).
Hari ini Polda Metro Jaya telah menetapkan dan menahan 6 orang tersangka. Keenamnya diringkus pihak kepolisian di wilayah Jakarta Selatan dan Jonggol.
Sementara itu polisi masih mengejar empat tersangka lainnya yang berstatus buron.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.