Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Teknisi Perempuan Pertama F-16 Fighting Falcon, Letda Ida Ayu Damayanti

Kompas.com - 11/04/2022, 15:17 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tak semua orang mempunyai kesempatan menjadi teknisi pesawat tempur canggih sekelas F-16.

Selain dibutuhkan pemahaman teori yang presisi, juga perlu adanya komitmen yang tinggi demi bisa berkontribusi dalam mengoperasikan jet canggih itu.

Hal fundamental inilah yang tercermin pada sosok Letnan Dua (Letda) Ida Ayu Damayanti.

Ida merupakan prajurit TNI AU yang bertugas sebagai teknisi jet tempur F-16 Figthing Falcon kepunyaan TNI AU.

Jebolan Akademi Angkatan Udara (AAU) 2018 itu mampu mendobrak mitos bahwa teknisi F-16 umumnya merupakan prajurit pria.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah, Pesawat F-16 Bergabung ke Skadron Udara 3 Madiun

Bahkan, ia menjadi teknisi perempuan pertama F-16 Fighting Falcon yang namanya bertengger bersama prajurit pria.

“Suatu kebanggaan buat saya karena tidak semua orang bisa sanggup untuk menjadi seorang teknisi. Di mana sistem kerja itu 90 persen laki-laki, bisa dibilang di lapangan yang perempuan hanya saya satu-satunya,” kata Ida, dikutip dari channel Youtube Jenderal TNI Andika Perkasa, Senin (11/4/2022).

Jauh sebelum mengabdikan diri bersama TNI AU, perempuan asal Desa Nyambu, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali ini bisa mengaku awam dengan TNI AU.

Sebab, wilayahnya cukup jauh dengan lingkungan yang terdapat prajurit TNI AU. Hal ini pun mempengaruhi informasi dunia TNI AU.

Baca juga: F-16 Fighting Falcon, Karismanya Tak Lekang oleh Waktu

Pesawat tempur F-16 Fighting Falcon milik Angkatan Udara Indonesia.IST Pesawat tempur F-16 Fighting Falcon milik Angkatan Udara Indonesia.

Selepas lulus SMA, Ida kemudian memutuskan untuk mencari informasi lebih mendalam untuk bisa bergabung menjadi prajurit TNI AU. Ia pun kemudian berhasil bergabung.

Mulanya, Ida sendiri tak menyangka bisa bergabung bersama bala tentara matra udara.

Namun, berkat motivasi kedua orang tua, jerih payah, dan latihan tak pernah kendur membuatnya diterima menjadi prajurit TNI AU.

“Saya sangat bangga bisa menjadi seorang TNI AU dan membawa nama besar desa, sekolah dan kabupaten saya,” kata dia.

Baca juga: KSAU Paparkan Kecanggihan Hasil Modernisasi Jet Tempur F-16 ke Puan Maharani

Dalam perjalanannya waktu, Ida kemudian mendapatkan amanah dari pimpinannya untuk bertugas sebagai teknisi F-16.

Baginya, menjadi teknisi F-16 bukan hal yang mudah. Sebab, keselamatan pilot adalah yang utama bagi seorang teknisi.

“Sebelum pilot terbang pun kami harus memastikan pesawat itu yakin dan siap untuk terbang, kita tidak main-main dengan keselamatan terbang dan safety utamanya,” tegas Ida.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com