Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Minta Rusia Dikeluarkan dari G20, Anggota DPR: Indonesia Presidensi, Bukan Event Organizer

Kompas.com - 24/03/2022, 17:47 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Effendi Simbolon menilai, Indonesia tidak perlu menggubris adanya pertimbangan Amerika Serikat (AS) agar Rusia dikeluarkan dari G20.

Sebaliknya, Indonesia sebagai presidensi G20 mampu mengambil momentum tersebut untuk membawa perdamaian atas konflik Rusia-Ukraina.

"Jangan lah, ya forum itu lah yang justru bisa kita manfaatkan," kata Effendi ditemui di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (24/3/2022).

Politisi PDI-P itu berpendapat, Indonesia melalui Presiden Joko Widodo (Jokowi) diharapkan dapat mengambil peran dalam pertemuan G20.

Baca juga: Putin Bakal Hadiri KTT G20, Kemenlu: RI Selaku Presidensi Mengundang Semua Anggota

Sehingga, dalam perhelatan G20 tersebut, Indonesia tidak dipandang hanya sekadar pembuat sebuah acara atau event organizer.

"Nah kalau beliau tidak memanfaatkan, beliau hanya sebagai event organizer dong. Masa setingkat event organizer kita?," ucapnya.

Menurutnya, pertimbangan untuk mengeluarkan Rusia dari G20 juga tidak tepat.

Ia mengatakan, hal itu tidak mencerminkan langkah sebuah negara dalam diplomasi internasional.

"Enggak bisa dong, kalau kita dalam diplomasi internasional, bermain pendek begitu. Enggak bisa dong," tegasnya.

Baca juga: Niat Putin Hadiri KTT G20 di Bali Didukung China, Bagaimana Sikap Indonesia?

Lebih lanjut, Effendi menilai langkah yang tepat jika Rusia akan hadir dalam G20. Diketahui, Presiden Rusia pun berencana hadir dalam pertemuan tersebut.

Ia mengingatkan, G20 harus menjadi forum yang menjadi media mendamaikan pihak yang bertikai, termasuk kaitannya dengan konflik Rusia-Ukraina.

Di sisi lain, ia mengatakan bisa saja forum itu tidak lagi bernama G20 jika Rusia tidak hadir.

"Harus, media ini kan tidak boleh mendiskreditkan untuk tidak menghadirkan (Rusia). Nanti kalau dia tidak dihadirkan, tidak diundang, ya bukan G20 dong namanya," pungkasnya.

Sebelumnya, pada Selasa (22/3/2022), Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyatakan bahwa Amerika Serikat (AS) akan memimpin tekanan pada Rusia untuk disingkirkan dari forum internasional atas langkah invasi ke Ukraina.

Baca juga: Putin Ngotot Hadiri KTT G20 di Bali, PM Australia Prihatin

"Mengenai pertanyaan G20, saya hanya akan mengatakan, kami percaya bahwa ini tidak bisa menjadi bisnis seperti biasa bagi Rusia di lembaga internasional dan komunitas internasional," kata Jake Sullivan.

Sementara itu, China berbeda pandangan dengan AS.

China menggambarkan Rusia sebagai anggota penting G20.

China telah memberikan tingkat perlindungan diplomatik ke Rusia yang semakin terisolasi atas invasinya ke Ukraina, dengan ekonominya diikat oleh sanksi.

"G20 adalah forum utama untuk kerja sama ekonomi internasional," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin kepada wartawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com