Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ade Armando Deklarasikan Ormas PIS, Tak Berniat Jadi Parpol

Kompas.com - 23/03/2022, 18:28 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dosen Universitas Indonesia (UI) Ade Armando meluncurkan sebuah organisasi masyarakat bernama Pergerakan Indonesia untuk Semua (PIS) pada Rabu (23/3/2022) sore.

Usai deklarasi, Ade menyatakan bahwa PIS tidak akan menjadi sebuah partai politik meski telah mendapatkan pengesahan sebagai Badan Hukum dari Kementerian Hukum dan HAM pada hari ini.

Dia menegaskan, PIS akan fokus pada pergerakan dari elemen masyarakat, tanpa terafiliasi kepentingan politik tertentu.

"Oh kalau itu (jadi partai politik) kami tolak, kami enggak punya niatan untuk menjadi partai politik sama sekali," kata Ade ditemui di acara deklarasi, di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu.

Baca juga: Ade Armando Juga Terancam Dibuang Sepanjang Adat oleh Suku Minang

"Orang yang kita undang di sini itu datang dari berbagai partai sebetulnya, karena kita memang tidak terpikir untuk menjadikan ini sebagai sebuah partai," jelasnya.

Kendati demikian, ada beberapa anggotanya yang merupakan politisi. Salah satunya yaitu politisi PDI-P Rieke Diah Pitaloka.

Masuknya Rieke, kata Ade, adalah wajar. Menurutnya, Rieke tidak punya niat untuk mendongkrak elektabilitasnya ataupun PDI-P, parpol tempatnya bernaung. 

"Selama dia tidak memperjuangkan untuk mendorong misalnya tingkat electability dari PDI-P atau dia sendiri, ya enggak apa-apa dong. Kita terbuka buat semua politisi siapapun dia," pungkasnya.

Baca juga: Meski Dilaporkan ke Polisi, Ade Armando Tetap Bakal Kritik Anies

Lebih lanjut, Ade mengatakan alasan mendirikan gerakan PIS berkaca pada gerakan masyarakat di berbagai negara.

Menurutnya, gerakan tersebut didasari dari kelompok-kelompok yang tidak membeda-bedakan agama, suku, dan ras.

"Selama anda adalah orang-orang peduli pada keberagaman nasionalisme, kebangsaan, yuk kita sama-sama berjuang," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com