Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpin Rapat Evaluasi PPKM, Wapres Minta Vaksinasi Jangan Sampai Kendor

Kompas.com - 14/03/2022, 20:08 WIB
Ardito Ramadhan,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin memimpin Rapat Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di tengah kunjungan kerjanya di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Senin (14/3/2022).

Dalam rapat itu, Ma'ruf meminta seluruh pemangku kebijakan untuk mengintensifkan pemberian vaksinasi Covid-19 kepada seluruh masyarakat demi memperkuat kekebalan tubuh yang nantinya akan membentuk kekebalan komunitas.

"Wapres meminta kepada seluruh instansi baik TNI, Polri, BIN, Menteri Kesehatan, seluruh stakeholder untuk mengintensifkan vaksinasi agar jangan sampai kendor,” kata Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, dikutip dari siaran pers.

Baca juga: Luhut: Segera Vaksinasi Booster, Tak Perlu Pilih-pilih Jenis Vaksin

Masduki menuturkan, hal itu menjadi sorotan karena Ma'ruf mendapat laporan bahwa terdapat kendala dalam vaksinasi akibat disinformasi tentang isu vaksin kedaluwarsa

Ma'ruf meminta isu tersebut dapat disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat, sehingga pemberian vaksinasi Covid-19 dapat kembali diintensifkan.

“Perlu diintensifkan untuk vaksinasinya, terutama hal yang paling pokok daerah-daerah yang levelnya masih rendah vaksinasinya,” kata Masduki.

Sejalan dengan itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan pun mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk segera mengunjungi fasilitas kesehatan terdekat dan mendapatkan vaksinasi.

"Karena ini menjelang Bulan Ramadhan. Untuk itu kami titip supaya kita semua lakukan vaksinasi lengkap dan booster terutama yang lansia dan komorbid sehingga semua saudara-saudara yang melaksanakan ibadah puasa bisa lebih bebas, tentu tidak meninggalkan protokol kesehatan,” kata Luhut.

Ia pun mengingatkan masyarakat untuk tidak usah memilih-milih merek vaksin yang akan dipakai untuk vaksinasi booster karena semuanya sama saja.

Baca juga: Menkes Budi: Hong Kong Alami Lonjakan Kasus Covid-19 akibat Subvarian Omicron BA.2

Hal senada disampaikan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menekankan bahwa seluruh jenis vaksinasi yang ada di Indonesia memiliki kualitas yang baik.

“Semua vaksinasi yang ada sudah lolos efikasi WHO. Jangan menunggu atau memilih vaksin yang ada,” kata Budi.

“Mudah-mudahan kalau kita bisa disiplin melakukan vaksinasi, mudah-mudahan kondisi kita di bulan puasa bisa jadi lebih baik, agar kita bisa mengkaji kembali apa yang bisa diputuskan di bulan Ramadhan nanti,” imbuh Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com