Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 11/03/2022, 22:04 WIB
Elza Astari Retaduari

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Tersangka teroris di Kabupaten Sukoharjo, SU ditembak mati Detasemen Khusus Antiteror 88 (Densus 88). Pria yang berprofesi sebagai seorang dokter umum itu memiliki praktik pengobatan gratis, namun dikenal sebagai pribadi tertutup.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Sukoharjo, dr Arif Budi Satria mengatakan SU terdaftar menjadi anggota IDI sejak lulus pendidikan dari Universitas Sebelas Maret Solo (UNS) pada 1985.

Dokter SU pun disebut sering melakukan kegiatan sosial dan memberikan pengobatan gratis kepada pasien. Menurut Arif, selama ini Dokter SU berpraktik di dua tempat.

Praktik pertama Dokter ada di rumahnya di Desa Gayam, Kecamatan Sukoharjo. Kemudian tempat praktik kedua ada di Pondok Pesantren Ulul Albab.

"Beliau berpraktik untuk sosial, banyak yang digratiskan oleh beliau. Kalau itu (pengobatan gratis) kegiatan sosial masing-masing pribadi. Kegiatan (kemanusiaan) itu tidak dilaporkan ke kami," ujar Arif seperti dikutip dari TribunSolo.com, Kamis (10/3/2022).

Baca juga: Muncul Bias Informasi soal Teroris Tewas Ditembak di Sukoharjo, Pengamat: Polisi Harus Jelaskan Detail

Meski membenarkan profesi SU, ia mengaku tak mengenal sosok Dokter SU secara personal. Arif mengatakan jarang bertemu dengan SU.

"Kami jarang ketemu, tetapi sebagai sesama anggota IDI tentu tahu, karena beliau kan kalau mengurus surat izin praktek ke kami," tuturnya.

Di sisi lain, Ketua RT tempat tinggal SU di Kelurahan Gayam, Kecamatan Sukoharjo, Bambang Pujiana Eka Warsono mengatakan Dokter SU merupakan pribadi tertutup.

Bambang mengatakan Dokter SU jarang bersosialisasi dengan warga. Bahkan ketika berpapasan, Dokter SU tidak pernah berbicara dengannya.

Baca juga: Sosok Dokter SU, Terduga Teroris Sukoharjo, Sehari-hari Menggunakan Tongkat karena Kecelakaan hingga Cedera Kaki

"Biasanya kalau saya ketemu itu pas maghrib sama isya. Itu aja kadang tidak ketemu, ya tidak rutin, ya cuma pernah salat di situ," kata Bambang dikutip dari Tribun Solo.

Selama tinggal di Desa Gayam, Dokter SU disebut tidak bersosialisasi dengan warga. Namun Bambang mengaku tidak mengetahui mengapa Dokter SU membatasi diri dengan para tetangganya.

Bahkan saking tak inginnya bergaul, kata Bambang, Dokter SU tidak pernah membayar iuran RT sebesar Rp 25.000 per bulannya.

"Tidak sama sekali, boleh dicek di bendahara saya, kalau yang namanya pak SU itu tidak pernah iuran. Padahal iuran di tempat saya cuma Rp 25.000 per bulan," tukas dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Periksa Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar dan 9 Terpidana Korupsi Jadi Saksi Dugaan Pungli di Rutan

KPK Periksa Eks Dirut Garuda Emirsyah Satar dan 9 Terpidana Korupsi Jadi Saksi Dugaan Pungli di Rutan

Nasional
Netralitas Jokowi Disorot dalam Sidang PBB, Airlangga: Itu Biasa ...

Netralitas Jokowi Disorot dalam Sidang PBB, Airlangga: Itu Biasa ...

Nasional
Jokowi Dinilai Coba Antisipasi PKB Jadi Motor Hak Angket

Jokowi Dinilai Coba Antisipasi PKB Jadi Motor Hak Angket

Nasional
Persaingan Cucu-Cicit Soekarno di Pileg 2024: 3 Lolos Senayan, 2 Terancam Gagal

Persaingan Cucu-Cicit Soekarno di Pileg 2024: 3 Lolos Senayan, 2 Terancam Gagal

Nasional
Kasasi Ditolak, Eks Dirjen Kuathan Tetap Dihukum 12 Tahun Penjara di Kasus Satelit Kemenhan

Kasasi Ditolak, Eks Dirjen Kuathan Tetap Dihukum 12 Tahun Penjara di Kasus Satelit Kemenhan

Nasional
Praperadilan Budi Said Ditolak, Kejagung: Penyidik Sesuai Prosedur

Praperadilan Budi Said Ditolak, Kejagung: Penyidik Sesuai Prosedur

Nasional
RUU DKJ Sepakat Dibawa ke Sidang Paripurna DPR, Mendagri Ucapkan Terima Kasih

RUU DKJ Sepakat Dibawa ke Sidang Paripurna DPR, Mendagri Ucapkan Terima Kasih

Nasional
Dugaan Korupsi di LPEI: Kerugian Ditaksir Rp 2,5 Triliun, Ada 6 Perusahaan Lain yang Tengah Dibidik

Dugaan Korupsi di LPEI: Kerugian Ditaksir Rp 2,5 Triliun, Ada 6 Perusahaan Lain yang Tengah Dibidik

Nasional
Empat Anggota DPRD Kota Bandung Dicecar Soal Dugaan Titipan Proyek

Empat Anggota DPRD Kota Bandung Dicecar Soal Dugaan Titipan Proyek

Nasional
Ramai Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Ini Kata KPU

Ramai Unjuk Rasa Jelang Penetapan Hasil Pemilu, Ini Kata KPU

Nasional
Dukungan ke Airlangga Mengalir Saat Muncul Isu Jokowi Diusulkan Jadi Ketum Golkar

Dukungan ke Airlangga Mengalir Saat Muncul Isu Jokowi Diusulkan Jadi Ketum Golkar

Nasional
Sempat Mandek, Tol Gilimanuk-Mengwi Dibangun mulai September Tahun Ini

Sempat Mandek, Tol Gilimanuk-Mengwi Dibangun mulai September Tahun Ini

Nasional
KPK Cecar Eks Wali Kota Bandung Soal Tarif 'Fee Proyek' yang Biasa Dipatok ke Pengusaha

KPK Cecar Eks Wali Kota Bandung Soal Tarif "Fee Proyek" yang Biasa Dipatok ke Pengusaha

Nasional
Netralitas Jokowi Disorot di Forum HAM PBB, Dibela Kubu Prabowo, Dikritik Kubu Anies dan Ganjar

Netralitas Jokowi Disorot di Forum HAM PBB, Dibela Kubu Prabowo, Dikritik Kubu Anies dan Ganjar

Nasional
Penggelembungan Suara PSI 2 Kali Dibahas di Rekapitulasi Nasional KPU, Ditemukan Lonjakan 38 Persen

Penggelembungan Suara PSI 2 Kali Dibahas di Rekapitulasi Nasional KPU, Ditemukan Lonjakan 38 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com