Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jatah Menteri untuk PAN Dinilai Berpotensi Goyahkan Koalisi Jokowi

Kompas.com - 09/03/2022, 06:10 WIB
Elza Astari Retaduari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) disebut-sebut akan melakukan perombakan kabinet pada akhir Maret mendatang untuk mengakomodir Partai Amanat Nasional (PAN). Apabila PAN pada akhirnya mendapat jatah kursi menteri, hal tersebut dinilai dapat berpotensi menggoyahkan koalisi partai politik pendukung Jokowi.

"PAN diperkirakan akan mendapat "doorprize" berupa jatah 1 posisi menteri dan 1 posisi wakil menteri (wamen). Andai reshufle ini jadi dilakulan tentu akan "menggoyahkan" konstruksi koalisi yang selama ini terbangun," ungkap Pengamat politik dari Nusakom Pratama Institut Ari Junaedi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (9/3/2022).

Alasan koalisi Jokowi dapat goyah dengan masuknya PAN adalah karena adanya kemungkinan jatah kursi untuk partai berlambang matahari putih itu akan diambil dari pos partai lain.

"Jika menteri yang akan dicopot dan akan diisi dengan kader PAN, maka partai asal menteri yang didegradasi akan kecewa," kata dia.

Baca juga: Kisah PAN Koalisi Tanpa Keringat Jokowi yang Tak Dapat Kursi Menteri, Kini Dukung Penundaan Pemilu

Tak hanya itu, Ari pun menilai akomodasi untuk PAN dari Jokowi akan berharga mahal. Sebab penyediaan pos wakil menteri baru, jika benar dilakukan, akan tidak efektif dalam manajemen birokrasi.

"Karena akan semakin menambah panjang rantai kendali kementerian," terang Ari yang pernah menjadi Tenaga Ahli Desk Pilkada Kementerian Dalam Negeri tersebut.

Penambahan pos wakil menteri juga dianggap akan sangat memboroskan anggaran negara.

"Hitung biaya negara untuk pos wamen, berapa anggaran untuk mobil dinas, gaji dan tunjangan untuk wamen dan lain-lain," sebut Ari.

"Belum lagi masa pemerintahan Jokowi tinggal seumur jagung sehingga penciptaan posisi wamen sangat tidak efisien dan efektif dalam hal penganggaran," imbuh dia.

Baca juga: PAN Dikabarkan Masuk Kabinet Jokowi Akhir Maret, Jatah Kursi Parpol Koalisi Bakal Dikurangi?

Ari mengatakan, lebih baik anggaran untuk pos wamen dialokasikan untuk hal yang lebih berguna di luar kebijakan politis.

"Seperti untuk percepatan penurunan stunting," tutur Ari.

Isu reshuffle di Kabinet Indonesia Maju menguat setelah beredar kabar adanya pertemuan antara Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan bertemu Presiden Jokowi.

Meski begitu, Zulkifli Hasan membantah dirinya bertemu dengan Jokowi pekan lalu. Pria yang karib disapa Zulhas tersebut pun mengeklaim partainya tidak mengharapkan kursi di kabinet karena reshuffle merupakan hak prerogatif presiden.

"(Reshuffle) menteri sepenuhnya hak presiden, bukan domain PAN," ucap Zulkifli Hasan, Senin (7/3/2022).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Harap PTUN Kabulkan Gugatan, PDI-P: MPR Bisa Tidak Lantik Prabowo-Gibran

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com