Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi Kapal Selam Scorpene Incaran Prabowo yang Diinginkan TNI AL

Kompas.com - 02/03/2022, 16:53 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono menyatakan setuju atas rencana pembelian dua kapal Scorpene asal Perancis oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Menurut Yudo, Scorpene termasuk kapal selam yang memenuhi syarat untuk bisa beroperasi dengan karakteristik perairan Indonesia.

“Kemarin sudah kita cek juga di dalam tentang kapal selam Scorpene memenuhi syarat apabila itu diadakan kita setuju,” kata Yudo kepada awak media di sela-sela Rapim TNI AL Tahun 2022 di Mabesal, Jakarta, Rabu (2/3/2022).

Yudo menjelaskan, TNI AL sebelumnya berkeinginan agar pengadaan kapal selam menyasar pada unit yang di atas ukuran 1.300 gross tonnage (GT). Ia mengatakan, koleksi kapal selam TNI AL berukuran 1.400 GT.

Baca juga: Spesifikasi 4 Kapal Selam Indonesia, dari KRI Cakra-401, KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404, dan KRI Alugoro-405

Sementara, dari hasil pengecekan oleh tim TNI AL dan Kemenhan diketahui bahwa Scorpene memiliki spesifikasi sesuai yang dibutuhkan.

Dengan demikian, Scorpene pun telah memenuhi syarat yang dibutuhkan TNI AL.

Di samping itu, Yudo membeberkan, rencana pembelian Scorpene telah melalui diskusi yang panjang dalam rangka memodernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI AL.

“Sudah melalui diskusi yang panjang untuk kapal selam yang besar itu,” imbuh dia.

Lantas, seperti apa spesifikasi Scorpene, berikut rinciannya

Dikutip dari Navy Recognition yang melansir pemberitaan Kompas.com, Scorpene adalah kelas kapal selam diesel-listrik yang dikembangkan bersama oleh DCNS Prancis dan perusahaan Spanyol Navantia.

Setelah perpecahan antara kedua perusahaan, kapal selam Scorpene sekarang hanya dipasarkan oleh DCNS dan dianggap sebagai desain Prancis.

Kelas tersebut saat ini digunakan oleh Angkatan Laut Chili dan Kerajaan Malaysia, serta telah dipesan oleh angkatan laut India dan Brasil.

Kapal selam Scorpene dirancang untuk memaksimalkan kemampuan siluman dan memiliki fitur akustik, magnetik, elektromagnetik, dan inframerah yang sangat rendah.

Untuk mencapai tujuan ini, semua alat berat dan peralatan dipasang dengan kokoh pada kopling fleksibel dengan dudukan elastis ganda.

Fokus pengurangan kebisingan lebih lanjut mencakup penggunaan kabel fleksibel dan sambungan fleksibel melalui sekat untuk menyambung pipa, dan komponen emisi kebisingan rendah khusus untuk mesin yang berputar.

Baca juga: Prabowo Bakal Beli 2 Kapal Selam Scorpene, KSAL: Kita Sudah Cek, Kita Setuju

Dilansir dari Military-Today, kapal selam Scorpene mampu membawa 30 ranjau laut. Kapal selam ini punya senjata berupa torpedo anti-kapal dan anti-kapal selam, serta rudal jarak jauh.

Kemampuannya adalah menyelam hingga 350 meter, melaju hingga lebih dari 20 knots (37 kilometer/jam) di dalam air, dan melaju 12 knots (22 kilometer/jam) di permukaan. Adapun kru yang bisa dibawa oleh Kapal selam Scorpene adalah 32 kru.

Dipesan sejumlah negara

Dua unit pertama kapal selam Scorpene dipesan oleh Chili untuk dibangun di Prancis serta Spanyol untuk commissioning pada 2005 dan 2006.

Kemudian Angkatan Laut Malaysia menandatangani kontrak untuk dua kapal selam kelas Scorpene pada Juni 2002.

Baca juga: Selain Borong 42 Jet Rafale, Prabowo Sebut RI Bakal Beli 2 Kapal Selam Scorpene

Setelah konstruksi di Prancis dan Spanyol, kedua kapal mulai beroperasi pada 2009.

Perancis dan India juga menandatangani perjanjian untuk yang terakhir untuk membangun enam kapal kelas Scorpene di Dok Mazagon milik negara di Bombay. Kapal India dilengkapi dengan rudal anti-kapal yang diluncurkan di bawah air Exocet SM.39.

Pada 2008, Brasil memesan 4 kapal selam dan satu lambung lagi, yang akan dilengkapi dengan sistem propulsi nuklir asli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com