Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: Cakupan Vaksinasi Covid-19 Dosis Kedua 69,03 Persen, Dosis Ketiga 4,71 Persen

Kompas.com - 26/02/2022, 19:03 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melaporkan jumlah masyarakat yang sudah divaksinasi dosis kedua mencapai 143.774.691 orang atau 69,03 persen dari total target sasaran vaksinasi, Sabtu (26/2/2022).

Sementara itu, jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama yakni sebanyak 190.672.288 orang atau 91,55 persen.

Adapun jumlah masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis ketiga atau booster yakni sebanyak 9.809.490 orang atau 4,71 persen.

Pemerintah telah menetapkan sasaran vaksinasi untuk mencapai kekebalan komunitas (herd immunity) yaitu 208.265.720 orang.

Sasaran vaksinasi itu terdiri atas tenaga kesehatan, lanjut usia, petugas publik, masyarakat rentan, dan masyarakat umum termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.

Baca juga: UPDATE 26 Februari: Sebaran Kasus Baru Covid-19, Jawa Barat Tertinggi

Adapun sasaran untuk tenaga kesehatan yakni sebanyak 1.468.764 orang.

Hingga saat ini, 2.014.508 (137,16persen) tenaga kesehatan sudah divaksinasi dosis pertama dan 1.947.423 (132,59 persen) orang telah disuntik dosis kedua.

Sementara itu, tenaga kesehatan yang sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga sebanyak 1.380.583 (94 persen).

Kemudian, sasaran untuk petugas publik sebanyak 17.327.167 orang.

Hingga saat ini, sebanyak 19.445.081 (112,22 persen) petugas publik sudah divaksinasi dosis pertama dan 17.532.089 (101,18 persen) orang telah disuntik vaksin dosis kedua.

Sasaran vaksinasi untuk lansia sebanyak 21.553.118 orang.

Tercatat, sebanyak 16.162.408 (74,99 persen) orang lansia yang divaksinasi dosis pertama dan 11.557.671 (53,62 persen) orang telah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua. Lalu, sebanyak 1.344.748 (6,24 persen) lansia sudah divaksinasi booster.

Baca juga: UPDATE 26 Februari: 491.130 Spesimen Diperiksa dalam Sehari, Positivity Rate Versi PCR 42,55 Persen

Berikutnya, target masyarakat rentan dan umum penerima vaksin yaitu 141.211.181 orang.

Sebanyak 108.080.298 (76,54 persen) orang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 80.710.379 (57,16 persen) orang mendapatkan vaksinasi dosis kedua.

Kemudian, sebanyak 6.464.813 (4,58 persen) orang sudah mendapatkan vaksinasi dosis ketiga.

Lalu, target kelompok usia 12-17 tahun sebanyak 26.705.490 orang.

Sebanyak 24.662.952 (92,35 persen) orang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 20.016.042 (74,95 persen) orang mendapatkan dosis kedua. Kemudian, sebanyak 20.340 (0,08 persen) orang sudah divaksinasi booster.

Selanjutnya, target kelompok usia 6-11 tahun sebanyak 26.400.300 orang.

Sebanyak 18.547.509 (70,25 persen) orang telah mendapatkan vaksinasi dosis pertama dan 10.786.405 (40,86 persen) orang mendapatkan dosis kedua.

Baca juga: UPDATE 26 Februari: Ada 578.535 Kasus Aktif Covid-19 di Indonesia

Adapula vaksinasi Covid-19 yang diberikan melalui skema Gotong Royong.

Saat ini, 1.285.123 (8,57 persen) orang telah menerima vaksin dosis pertama dan 1.219.970 (8,13 persen) orang menerima vaksin dosis kedua lewat skema ini.

Vaksinasi primer Covid-19 diberikan dua dosis dan penyuntikannya dilakukan sebanyak dua kali dalam rentang waktu tertentu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com