Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Komisi X: Permainan Tarif Hotel dan Akomodasi Mencoreng Nama Indonesia di Mata Dunia

Kompas.com - 16/02/2022, 16:02 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Bagus Santosa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi X DPR Hetifah Sjaifudian mengingatkan para pengelola hotel dan transportasi di kawasan Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk tidak menaikkan tarif sesuka hati.

Ia menilai, permainan tarif ini disinyalir sebagai aji mumpung jelang perhelatan ajang balap motor internasional, MotoGP Mandalika menurut rencana digelar 18-20 Maret 2022.

"MotoGP Mandalika adalah ajang internasional yang menargetkan penonton internasional dan domestik sekitar 100 ribu orang. Permainan tarif ini bukan saja merusak pariwisata Mandalika jangka panjang, namun juga berpotensi mencoreng nama Indonesia di mata dunia," kata Hetifah dalam keterangannya, Rabu (16/2/2022).

Baca juga: Cara Sandiaga Uno Antisipasi Tarif Akomodasi Mandalika Rp 8 Juta Per Malam

Ia meminta para pengelola hotel dan transportasi berlaku bijak dalam memasang tarif. Sebab, jika tidak, maka akan terjadi potensi kerugian lainnya.

Hetifah juga mendorong peranan pemerintah daerah dalam menanggapi kenaikan tarif di sejumlah hotel dan transportasi di kawasan tersebut.

"Saya mendorong Gubernur NTB agar segera mengeluarkan suatu kebijakan yang dapat mengontrol tarif penginapan dan transportasi sewa di sekitar Mandalika. Hal ini harus cepat ditanggapi dengan regulasi, bukan sekadar imbauan," jelasnya.

Baca juga: Tarif Akomodasi Mandalika Rp 8 Juta Per Malam, Menparekraf: Akan Ada Pergub

Politisi Partai Golkar itu mengajak pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif memanfaatkan momen MotoGP Mandalika sebagai ajang memulihkan ekonomi.

Namun, hal itu harus dilakukan dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan pula.

"Mari manfaatkan kesempatan ini untuk memulihkan ekonomi sebaik-baiknya. Bukan dengan memasang tarif yang tidak rasional, namun dengan menghadirkan pelayanan serta produk terbaik yang akan berkesan," ungkapnya.

Baca juga: Ini Lokasi Hunian yang Paling Banyak Diburu Jelang MotoGP Mandalika

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut, adanya laporan harga akomodasi dan transportasi di Mandalika jelang MotoGP 2022 yang mencapai Rp 8 juta per malam.

Sebagai antisipasi, ia menjelaskan, pemerintah akan mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) yang nanti berfungsi untuk menetapkan harga ambang batas akomodasi dan transportasi di Mandalika.

"Ini nanti akan diatur oleh Pergub, yang akan memberikan ambang batas atas untuk biaya kamar per malam dan biaya transportasi untuk di zona utama, zona 1, dan zona penyangga," kata Sandiaga saat "Weekly Press Briefing" virtual, Senin (14/2/2022).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com