"Bahkan per hari ini, jumlah total tempat tidur perawatan dan intensif Covid-19 ditambah dari 88.485 menjadi 91.018," kata Nadia dalam keterangan tertulis melalui laman resmi Kemenkes, Selasa.
Nadia mengatakan, meski kasus harian Covid-19 sudah melampaui puncak gelombang kedua Covid-19, pasien yang dirawat di rumah sakit masih bisa terkendali.
Hingga saat ini, lanjut Nadia, belum ada daerah di Indonesia dengan tempat tidur isolasi dan perawatan intensifnya di angka 60 persen.
Baca juga: Kontak Erat dengan Pasien Positif Covid-19, Sebaiknya Lakukan Tes PCR atau Antigen?
"DKI Jakarta sejauh ini, dari 15.313 tempat tidur isolasi yang disediakan baru terisi 54,9 persen. Begitu juga dengan tempat tidur ICU yang tersedia 921, baru terisi 44,1 persen," ujarnya.
Data Kemenkes hingga 13 Februari 2021 menunjukkan bahwa dari 20.920 pasien yang dirawat di rumah sakit, 4.037 di antaranya tanpa gejala dan 9.664 gejala ringan.
"Ini artinya 65,49 persen dari pasien bisa isoman di rumah atau di isolasi terpusat di tempat yang disediakan pemerintah selain di rumah sakit," ujar Nadia.
Oleh karenanya, ia meminta pasien yang bisa melakukan isolasi mandiri untuk mengoptimalkan penggunaan layanan telemedisin yang disediakan pemerintah.
Baca juga: Panduan Telemedisin untuk Pasien Isoman: Syarat dan Cara Penggunaan
''Layanan telemedisin dan pengantaran obat bagi pasien isoman sudah jauh lebih baik dan lebih siap melayani pasien sejak kita melakukan percepatan pelayanan 29 Januari 2022 lalu,'' ujarnya.
Lebih lanjut, Nadia mengatakan, pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri masih sedikit yang menggunakan layanan telemedisin gratis.
Ia mengatakan, selama periode 17 Januari sampai 13 Februari 2022, dari 346.930 kasus terkonfirmasi Covid-19, hanya 130.346 (38 persen) pasien yang melakukan layanan telemedisin.
"Sekali lagi kami menghimbau agar pasien OTG dan bergejala ringan segera memanfaatkan layanan telemedisin maupun isolasi terpusat yang akan dilayani oleh tenaga medis kita,'' pungkasnya
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.